Presiden Jokowi Soroti Ancaman Perubahan Iklim: Frekuensi Bencana di Dunia Naik Drastis

- 2 Maret 2023, 15:55 WIB
Ilustrasi perubahan iklim. /Pexels/Pixabay
Ilustrasi perubahan iklim. /Pexels/Pixabay /

GOWAPOS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas tentang ancaman perubahan iklim yang terjadi di Indonesia.

 

Perubahan iklim atau cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir telah mengubah aktivitas keseharian masyarakat dunia, terutama di Indonesia. Presiden Jokowi menyoroti ancaman dari fenomena tersebut.

Ancaman perubahan iklim

 

Menurutnya, setiap negara saat ini tengah risau dengan perubahan iklim yang pada akhirnya menggeser ketakutan orang dari pandemi Covid-19 sebelumnya.

Baca Juga: Syarat Kredit Modal Kerja Lewat Bank Mandiri Tahun 2023, Tersedia Kredit Revolving

"Hal yang ditakuti dunia saat ini bukan lagi pandemi Covid-19, bukan perang, tapi yang paling ditakutkan dan paling mengerikan adalah perubahan iklim," tutur Presiden Jokowi, dikutip dari laman Deutsche Welle.

Pandangan itu diutarakan Presiden pada sesi sambutan pembukaan rapat koordinasi nasional penanggulangan bencana di Jakarta, Kamis, 02 Maret 2023.

Satu hal yang paling kelihatan perubahannya, disampaikan sang Kepala Negara yaitu meningkatnya frekuensi bencana alam di berbagai negara.

"Perubahan iklim ini telah berakibat frekuensi bencana di dunia naik drastis," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Harga Motor Listrik Volta Lite Terbaru Maret 2023 dan Ekstra Diskon, Ini Variasi dan Kelebihannya

Bencana di Indonesia tertinggi

 

Jika melihat daftar negara-negara dunia yang paling terdampak dalam fenomena alam saat ini, Indonesia berada di posisi tiga teratas. Frekuensi bencana alam di tanah air telah meningkat hingga 81 persen.

Dibandingkan tahun 2010, Indonesia tercatat mengalami 1945 bencana. Sementara sepanjang tahun 2022, jumlahnya kian naik menjadi 3.544 bencana.

Presiden Jokowi berpesan kepada setiap lembaga keamanan agar siap siaga untuk melaksanakan tahap pra bencana, tahap tanggap darurat dan tahap pascabencana.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: Deutsche Welle


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah