Network
GOWAPOS - Dua guru besar perwakilan dari umat beragama Islam dan Katolik memaparkan pentingnya toleransi beragama di Indonesia, yang menurutnya bisa menjadi contoh dunia.
Kampanye toleransi beragama atau hidup moderat terus disuarakan oleh para intelektual masing-masing agama di Indonesia, untuk meminimalisir ketegangan antar umat beragama. Seperti halnya yang masih diserukan oleh Prof. Dr. Hossein Mottaghi, guru besar Al-Musthofa International University.
Pentingnya moderat
Sebagai narasumber perwakilan dari penganut agama Islam, ia menyatakan bahwa aturan yang bersumber dari al-Qur'an dan sunnah dapat menjadi penolong bagi kehidupan beragama serta mendorong sikap moderat.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan Tanggal 05 Juni 2023: Hujan Ringan Saat Siang Hari di Kota Makassar
"Dalam agama kita (Islam) yang berpijak pada al-Qur'an dan sunnah maka disebutkan bahwa agama dan dunia ini dijalankan sesuai dengan aturan Tuhan. Aturan Tuhan itu lebih baik dari apapun," kata Prof. Dr. Hossein Mottaghi, dalam acara Seminar Internasional Merawat Toleransi Beragama di Aula Firmanzah Universitas Paramadina, 13 Juni 2023.
Menunjukkan sikap moderat dalam beragama dinilai dapat membawa penganut agama menjalankan ajaran agama dengan baik dan mewujudkan kehidupan yang damai. Menurut Mottaghi, istilah moderatisme beragama sengaja dihadirkan oleh para kaum intelektual baru dalam beberapa tahun terakhir sebagai solusi menghadapi tuntutan kehidupan beragama saat ini.
Guru besar berkebangsaan Iran itu membagi tiga kategori intelektual Islam yang hadir pada masa sekarang. Kategori pertama adalah orang yang berusaha menjelaskan agamanya sesuai dengan zaman sekarang hingga masa mendatang.
