Cawapres Muhaimin tak Paham Pertanyaan Gibran Terkait SGIE: Maaf Apabila Pertanyaan Terlalu Sulit

- 23 Desember 2023, 09:31 WIB
Cawapres Muhaimin Iskandar menyampaikan gagasannya disaksikan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta.
Cawapres Muhaimin Iskandar menyampaikan gagasannya disaksikan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta. /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom./

GOWAPOS - Saat debat berlangsung, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanyakan pada Cawapres Muhaimin Iskandar terkait masalah State of the Global Islamic Economy (SGIE).

Tapi ternyata pertanyaan itu dikembalikan ke Gibran, karena Muhaimin tidak paham dengan SGIE tersebut.

Karena itulah, Gibran mengajarkan kepada Muhaimin perihal State of the Global Islamic Economy (SGIE) tersebut.

Menurut Gibran, Muhaimin sebab Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tidak bisa menjawab pertanyaan Gibran mengenai langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan peringkat Indonesia di kalangan SGIE.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Belum Ada Investor Masuk IKN Seperti Diungkapkan Mahfud MD

"Kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita harus mengerti juga masalah SGIE. SGIE itu adalah State of the Global Islamic Economy," kata Gibran saat debat kedua Pilpres 2024 yang mempertemukan antarcawapres di JCC, Senayan, Jakarta pada Jumat, 23 Desember 2023 malam.

Pada kesempatan itu, Gibran meminta maaf kepada Muhaimin apabila pertanyaannya itu terlalu sulit.

Dia pun menyebutkan bahwa saat ini sejumlah produk halal Indonesia telah masuk peringkat 10 besar.

"Misalnya, sekarang yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita. Itu yang saya maksud, Gus. Dan, ya, mohon maaf kalau pertanyaannya agak sulit ya Gus," katanya.

Muhaimin lantas merespons Gibran dengan menyatakan bahwa peringkat Indonesia di SGIE mesti ditingkatkan karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah umat Islam terbanyak di dunia.

Halaman:

Editor: Subair Pare

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah