8 Penyebab Pergerakan Bayi Dalam Kandungan Berkurang, Berikut Penjelasan dr Saddam Ismail

15 Oktober 2021, 09:26 WIB
Lima Posisi Bercinta Paling Disukai Ibu Hamil /Karawangpost/pexels: Garon Piceli

Gowapos.com — Berikut ini dr Saddam Ismail akan menjelaskan terkait pergerakan janin dalam kandungan.

Dilansir GowaPos.com dari kanal YouTube Saddam Ismail yang diunggah pada 12 Oktober 2021, dr Saddam Ismail jelaskan penyebab kenapa janin kurang bergerak.

Memasuki usia kandungan di trimester kedua atau lima bulan, Ibu hamil sudah akan bisa merasakan gerakan janin.

Gerakan janin tersebut menandakan bahwa bayi yang ada di dalam perut sang ibu tersebut dalam kondisi sehat sehingga bayi aktif bergerak.

Baca Juga: Wajah Labuan Bajo Berubah, Siap Sambut KTT G20 dan KTT Asean 2023, Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur

Ibu hamil hanya bisa mengetahui apakah bayi yang dikandungnya sehat ataukah tidak dilihat dari pergerakannya, tendangannya dan detak jantungnya.

Hanya saja apa jadinya jika janin yang dikandung tiba-tiba pergerakannya lambat atau terhenti, pastinya seorang ibu hamil sangat cemas akan bayinya.

Sehingga menurut dokter, janin yang tidak bergerak jangan dibiarkan begitu saja, karna jika dibiarkan bayi yang dikandung akan mengalami masalah hingga meninggal dalam perut.

Maka seorang ibu hamil tentunya wajib mengetahui apa yang menjadi penyebab janin kurang bergerak.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Baim Wong Mulai dari Asal Keturunan hingga Prestasi, Artis yang Viral Marahi Kakek

Ada beberapa penyebab mengapa janin mengalami kurangnya pergerakan dan ibu hamil wajib tahu untuk mengatasi terjadinya keguguran.

Berikut 8 penyebab ketika gerakan janin berkurang:

1. Janin tidur

Perlu diketahui bahwa janin juga memiliki waktu untuk tidur, seperti halnya mahluk hidup pada umunya.

dr Saddam Ismail menjelaskan bahwa tidurnya janin kurang lebih 20 sampai 40 menit atau paling lama 90 menit hal ini menyebabkan pergerakan janin berkurang.

Jika gerakan janin berkurang dalam kurun waktu 20,40 dan 90 menit artinya janin sedang tidur, maka ibu hamil tidak perlu khawatir.

2. Posisi bayi

Posisi bayi dalam kandungan bisa mempengaruhi pergerakan, seperti posisi bayi yang lebih dekat pada tulang belakang ibu.

Bayi tersebut sebenarnya sedang aktif bergerak, tetapi ibu hamil tidak begitu merasakannya.

3. Air ketuban sedikit

Air ketuban funsinya melindungi bayi dan ruang untuk perkembangan bayi.

Jika air ketuban mengalami kekeringan atau sedikit tentunya akan mempengaruhi pergerakan janin, karna semakin air ketuban itu sedikit maka ruang gerak bayi menjadi terbatas.

dr Saddam Ismail jelaskan jika ibu hamil mengalami perembesan air ketuban dan ketuban pecah dini, sudah pasti pergerakan janin menjadi berkurang.

Baca Juga: Sakit Gigi? Obati dengan Resep Alami ala dr Zaidul Akbar, Mulai dari Minyak Kelapa Hingga Arang

4. Stres dan kurangnya nutrisi

Ibu hamil disarankan untuk tidak mengalami gangguan kecemasan atau stres yang berkepanjangan.

Tidak hanya buruk untuk ibu hamil, stres yang berkepanjangan bisa mempengaruhi janin yang dikandungnya.

dr Saddam Ismail juga menjelaskan kalau kurangnya nutrisi seperti ibu hamil malas makan, kurang minum dan gizi makanan yang dikonsumsi tidak seimbang akan mempengaruhi pergerakan janin.

Janin bergerak membutuhkan nutrisi-nutrisi yang baik agar tetap sehat dan aktif bergerak.

5. Janin mengalami masalah pertumbuhan

Setiap janin dalam perut ibu memiliki ukuran yang berbeda, ada yang memiliki ukuran normal dan ada pula janin yang kecil.

Untuk mengetahui apakah janin yang dikandung memiliki ukuran besar atau kecil, dr. Saddam Ismail sarankan untuk memeriksakan kandungan dan melakukan USG ke layanan kesehatan.

Janin yang kecil sejatinya memang bergerak aktif dalam kandungan, hanya saja sang ibu tidak begitu merasakan pergerakan bayinya.

6. Hipoksia

Dalam dunia medis, hipoksia disebut sebagai kurangnya oksigen dalam janin, hal ini sangat membahayakan.

dr Saddam Ismail menyebutkan bahwa hipoksia bisa terjadi karena tertekuknya tali pusat atau terlilitnya tali pusat sehingga oksigen dari plasenta ke bayi terhambat.

Sebaiknya periksakan ke dokter untuk diberikan penanganan yang tepat agar janin bisa terselamatkan.

Baca Juga: Masih Ada Kesempatan, ini Cara Ambil Uang Rp1,2 Juta BLT UMKM Oktober 2021 dengan Reservasi Online Eform BRI

7. Meninggal dalam kandungan

Sebelum meninggalnya janin dalam kandungan, seorang ibu hamil biasanya akan merasakan gerakan bayi menurun hari demi hari.

dr Saddam Ismail tekankan kepada ibu hamil untuk tidak menyepelekan pergerakan janin, karna jika mengalami penurunan akan berakibat buruk hingga pada kemajian janin.

8. Lepasnya plasenta dari dinding rahim

Jika mengalami gangguan pada plasenta, hal ini akan mempengaruhi janin dan menyebabkan kematian.

Namun dr Saddam Ismail mengatakan bila usia kandungannya sudah mencapai 8 bulan, tim medis akan melakukan penanganan dengan melahirkan bayi tersebut agar tidak terjadi hal buruk menimpa ibu dan bayinya.

Itulah beberapa penyebab mengapa pergerakan janin berkurang, sebaiknya ibu hamil memeriksakan kandungannya secara rutin.***

Sumber: YouTub dr Saddam Ismail

 

Editor: Sutriani Nasiruddin

Tags

Terkini

Terpopuler