Wangi Kopi Toraja Kembali Tercium dari Pegunungan Kandora Berkat Bantuan Pertamina

- 5 November 2022, 10:30 WIB
Kopi Kandora yang sudah dipetik masih berwarna merah dan setelah diroasting menjadi biji kopi.
Kopi Kandora yang sudah dipetik masih berwarna merah dan setelah diroasting menjadi biji kopi. /gowapos.com/

Dimana proses pemanggangan juga memakai pot tradisional dengan kayu bakar dengan suhu tertinggi. Hanya butuh waktu 15 menit untuk menghasilkan 1 Kg biji kopi terbaik.

"Begitulah proses alami yang kami lakukan dan menjadi rahasi dibalik cita rasa unik kopi kami,"ungkap Arni Pabunga mengawali perbincangan gowapos.com dengannya di awal Nopember 2022.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Kemandirian Komoditas Gula, Siapkan Lahan di Sejumlah daerah Indonesia

Buka Usaha Kandora Coffee
Setelah mengabdikan diri selama enam tahun di perusahaan pertambangan tepatnya di awal tahun 2018, Arni Pabunga memutuskan untuk pensiun dini.

Arni-begitu biasa dipanggil beralih menjadi pengusaha. Ini sudah dipikirkan jauh sebelum memutuskan berhenti dari kantornya tersebut.

Alumni Fakultas Teknik Geologi ini melihat potensi tanaman kopi di kampungnya Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja cukup menjanjikan untuk dikembangkan.

Tapi awalnya kopi yang dinamai Kandora Coffee ini hanya dijadikan oleh-oleh orang asing yang berwisata di daerah berhawa dingin tersebut.

Nama Kandora sendiri diambil dari nama gunung yang menutupi sebagian kampung halamannya, dan dijadikan merek usahanya.

Baca Juga: Jadwal Pesawat Rute Bali - Jakarta Tanggal 5 November 2022, Keberangkatan dari Siang Hingga Malam Hari

Bahkan sewaktu masih bekerja kantoran, Arni mengaku sering membawa kopi asli Toraja ini untuk dibagi-bagikan pada rekan kerjanya. Saking disukainya ada yang rela membeli untuk dikonsumsi sendiri atau dijadikan cenderamata.

Halaman:

Editor: Subair Pare


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x