GOWAPOS - Meski Majelis Nasional Korea Selatan (Korsel) telah membuat dan mengesahkan rancangan undang-undang bagi pelaku yang sengaja membunuh bayi yang baru, itu nyatanya tidak mengurangi angka kematian bayi yang baru lahir di Korsel.
Seperti saat ini, korea Selatan sedang berjuang melawan peningkatan kematian bayi yang baru lahir.
Kondisi tersebut, disatu sisi juga menyebabkan warganya marah atas hilangnya begitu banyak nyawa bayi yang baru lahir.
Padahal, Majelis Nasional sudah jauh-jauh hari turun tangan dengan mengesahkan rancangan undang-undang, yang memperbolehkan hukuman mati bagi pembunuhan bayi baru lahir dan kasus-kasus terkait dengan penelantaran jenazah.
Namun, hukuman mati tersebut yang sudah masuk dalam kategori hukuman lebih berat, kenyataannya tidak menghentikan kematian bayi yang baru lahir.
Baca Juga: Dosen IPB Ini Ciptakan Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi, Simak Cara Kerja Aplikasinya
Kejadian pembunuhan bayi yang baru lahir kembali terjadi, disaat ambulans dipanggil ke sebuah gang di Bucheon (di Provinsi Gyeonggi), di mana seorang bayi yang baru lahir ditemukan tewas.
Dilaporkan bahwa seseorang yang tinggal di lingkungan tersebut menemukan mayat bayi terbungkus seprai di dalam kantong kertas.
Seseorang yang menemukan mayat bayi, itu seketika langsung menelepon pihak kepolisian.
Baca Juga: Misteri Pembunuhan Pasutri di Tulungagung Ada Kejanggalan: Anak Korban Minta Bantuan Hotman Paris
Selanjutnya, pihak kepolisian Bucheon segera melancarkan penyelidikan dan hasilnya, Mereka menemukan bahwa seorang wanita berusia empat puluhan adalah tersangka utama kematian bayi tersebut.
Setelah melahirkan seorang anak perempuan yang baru lahir, polisi menuduhnya melemparkan bayi miliknya keluar dari jendela lantai dua sebuah motel.
Karena dikhawatirkan kemungkinan perempuan tersebut akan melarikan diri, maka disaat polisi menemukan tersangka pembunuhan bayi di lingkungan sekitar motel, pihak polisi langsung saja menahannya.
Tersangka kemudian muncul di pengadilan, tak lama kemudian untuk menjelaskan mengapa dia melakukan kejahatan berupa membunuh bayinya.
Wanita tersebut menolak berbicara kepada wartawan namun menceritakan kejadian yang menyebabkan kematian bayinya di ruang sidang.
Tersangka mengaku, setelah mendengar tangisan bayinya, tersangka melemparkannya keluar jendela dengan harapan ada orang lain yang merawatnya.
Baca Juga: Tragedi Pesta Halloween Itaewon Korea Selatan Tewaskan 149 Orang dan 76 Luka-luka
Wanita tersebut juga tidak mengetahui identitas ayah bayi tersebut karena mereka bertemu di bar dan sedang minum-minum.
"Ketika anak itu menangis, saya menjadi takut dan merobek layarnya dan melemparkannya ke luar jendela. Saya pikir jika seseorang menemukan bayi saya, mereka akan membesarkannya dengan baik," kata tersangka.
Polisi telah menangkap wanita tersebut karena dicurigai melakukan pembunuhan dan sedang melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian bayi tersebut.***