Studi Imperial College London: Resiko Infeksi Ulang Omicron Lebih Tinggi daripada Delta

- 18 Desember 2021, 17:09 WIB
Ilustrasi Covid-19 Omicron.
Ilustrasi Covid-19 Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch/

GowaPos.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa resiko infeksi ulang dengan varian virus corona Omicron lebih dari lima kali lebih tinggi dan tidak menunjukkan tanda-tanda lebih ringan daripada Delta.

Hasil penelitian Imperial College London didasarkan pada data Badan Keamanan Kesehatan Inggris dan Layanan Kesehatan Nasional. Mengacu pada hasil tes PCR orang-orang yang positif COVID-19 di Inggris periode 29 November hingga 11 Desember.

"Kami tidak menemukan bukti (untuk risiko kehadiran rawat inap dan status gejala) Omicron memiliki tingkat keparahan yang berbeda dari Delta," kata studi tersebut, seperti dikutip dari Reuters, 18 Desember 2021.

“Mengendalikan status vaksin, usia, jenis kelamin, etnis, status tanpa gejala, wilayah dan tanggal spesimen, Omicron dikaitkan dengan risiko infeksi ulang 5,4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Delta,” studi tersebut, yang bertanggal 16 Desember, menambahkan.

Baca Juga: Indonesia Kecolongan Varian Omicron, dr. Erlina Burhan: Bisa Mengelabui Sistem Imun Manusia

Perlindungan yang diberikan oleh infeksi masa lalu terhadap infeksi ulang dengan Omicron mungkin serendah 19%, Imperial College (ICL) mengatakan dalam sebuah pernyataan, mencatat bahwa penelitian tersebut belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Ilmuwan menemukan peningkatan risiko yang signifikan untuk mengembangkan kasus Omicron simtomatik dibandingkan dengan Delta. Khususnya bagi mereka yang dua minggu atau lebih melewati dosis vaksin kedua, dan dua minggu atau lebih melewati dosis booster. Penelitian ini melibatkan vaksin AstraZeneca dan Pfizer.

Tergantung pada perkiraan yang digunakan untuk efektivitas vaksin terhadap infeksi simtomatik dari varian Delta. Hal ini berarti efektivitas vaksin antara 0% dan 20% setelah dua dosis, dan antara 55% dan 80% setelah dosis booster.

"Studi ini memberikan bukti lebih lanjut tentang sejauh mana Omicron dapat menghindari kekebalan sebelumnya yang diberikan oleh infeksi atau vaksinasi," kata pemimpin studi Profesor Neil Ferguson dalam pernyataan ICL.

Halaman:

Editor: Burhan SM

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x