Prospek Ekonomi Tahun 2023 Diperkirakan Suram, PwC: Antar CEO Harus Kolaborasi dengan Sektor Publik dan Swasta

- 17 Januari 2023, 07:32 WIB
Manusia Memenuhi Kebutuhan dengan Cara Bekerja untuk Mendapatkan Uang, Ini Jawaban Soal IPS Tersebut
Manusia Memenuhi Kebutuhan dengan Cara Bekerja untuk Mendapatkan Uang, Ini Jawaban Soal IPS Tersebut /Pexels.com/ Alexandar Mils/

GOWAPOS - PricewaterhouseCoopers (PwC) merilis survei terkait prospek ekonomi tahun 2023 yang diperkirakan suram.

PwC pada tanggal 16 Januari 2023 telah merilis hasil survei terbaru mereka dalam bidang ekonomi di tahun 2023.

Survei dilakukan terhadap seluruh Chief Executive Officer (CEO) dengan pertanyaan yang sama yaitu tentang pertumbuhan ekonomi dunia.

Sekitar 73 persen menyatakan bahwa diperkirakan terjadi penurunan selama 12 bulan ke depan.

Baca Juga: Jadwal Pesawat Rute Makassar - Jakarta Tanggal 17 Januari 2023, Terdapat 8 Waktu Penerbangan

Untuk daftar perkiraan ancaman global yang diterima dari 4.41- CEO, bahaya inflasi menjadi yang teratas.

Sementar ada 31 persen memilih bolatilitas ekonomi makro dan 25 persen mengatakan konflik geopolitik.

"Rata-rata perkiraan para voters seperti ekonomi yang bergejolak, tingginya inflasi dalam beberapa dekade, dan konflik geopolitik telah mendorong kecemasan para CEO akhir-akhir ini," ujar Bob Moritz, Ketua PwC, dikutip dari Antara.

Langkah antisipasi

Baca Juga: Pendaftaran Karyawan BAZNAS Tahun 2023, Tersedia 18 Posisi Bagi Lulusan SMA Hingga S1

PwC menilai setiap CEO terpaksa harus mengevaluasi kembali model produktivitasnya dan di sisi lain memangkas biaya pengeluaran perusahaan.

Langkah strategis lainnya adalah menempatkan orang-orang kepercayaan pada posisi-posisi penting agar penyesuaian model baru bisa dijalankan dengan aman.

Bob Mortiz berpendapat agar CEO yang sudah harap=harap cemas bahwa organisasinya sudah tidak layak secara ekonomi, untuk tetap berjuang dalam konsep kolaborasi.

"Para CEO sebaiknya terus berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan sektor publik dan swasta. Tujuannya untuk menghindari risiko yang dikhawatirkan, membangun kepercayaan dan menghasilkan income jangka panjang, untuk bisnis, publik dan dunia," tuturnya.*** 

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x