Pengertian Itikaf, Dalil, Niat dan Amalan yang Bisa Dikerjakan

- 10 April 2023, 11:38 WIB
Ilustrasi itikaf
Ilustrasi itikaf /PIXABAY/AAMIRAIMER

Sedangkan hadist mengenai Itikaf, Aisyah RA mengatakan:

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian para istri beliau beritikaf sepeninggal beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hukum dari Itikaf sendiri bisa ditinjau dari salah satu hadist Nabi Muhammad SAW. Rasulullah bersabda:

"Sungguh saya beritikaf di di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan (lailat al-qadr), kemudian saya beritikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beritikaf, hendaklah dia beritikaf (untuk mencari malam tersebut). Maka para sahabat pun beritikaf bersama beliau.” (HR. Muslim).

Dengan adanya hadist tersebut, Rasulullah mengajak para sahabat untuk beritikaf bersamanya, kemudian para sahabat pun ikut melaksanakan itikaf. Namun, atas adanya hadist tersebut, ibadah Itikaf sendiri digolongkan menjadi ibadah yang sunnah dilakukan di 10 hari terakhir di bulan ramadan.

Adapun niat beritikaf yaitu:

نويت الاعتكاف لله تعالي
“Nawaitul Itikaf Lillahi Ta’ala”

Setelah itu, amalan-amalan yang dapat dilakukan selama itikaf antara lain yaitu:

1. Melaksanakan salat sunnah yang bisa dilakukan di Masjid. Seperti salat sunah tahiyatul masjid, salat lait, salat tahajud, dan salat sunah lainnya.

2. Membaca dan tadarus Al-Qur'an.

Halaman:

Editor: Burhan SM

Sumber: MUI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah