GOWAPOS - Ini penjelasan mengenai alasan ormas Islam Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam menentukan hari raya Idul Fitri.
Menyambut hari raya Idul Fitri, setiap umat Islam tentu menunggu keputusan para ulama dan pemuka agama yang ahli di bidangnya untuk menjelaskan hal itu kepada publik.
Termasuk di Indonesia, terdapat agenda Sidang Isbat yang dipimpin oleh Kementerian Agama RI dengan mengundang perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta seluruh ormas Islam lainnya guna menemukan kata sepakat penentuan 1 Syawal.
Tapi seperti biasa sebelum memasuki pelaksanaan Sidang Isbat, Muhammadiyah sudah lebih awal menentukan awal Ramadhan dan Syawal atau hari raya Idul Fitri. Hasil penentuan tersebut diperoleh dari metode hisab.
Metode hisab bukan hal baru di dunia Islam. Bahkan setelah adanya perkembangan teknologi dalam disiplin ilmu perbintangan dan benda-benda langit atau penetuan kalender, kaum Muslimin telah mengambil ikhtiar hisab untuk mengabarkan informasi itu.
Perpindahan dari rukyat ke hisab