Bacaan dalam sholat idul fitri yang perlu dibaca selanjutnya adalah takbir tujuh kali untuk rakaat kedua. Hal ini dilakukan setelah berdiri dari sujud rakaat pertama. Adapun bacaan yang dibaca sama dengan takbir dirakaat pertama.
3. Membaca Surat Qaf atau Al-A'la
Setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama, bacaan yang disunnahkan dalam sholat idul fitri selanjutnya adalah surat Qaf atau Al-A'la. Setelah membaca surat tersebut, lanjutkan ke ruku', sujud seperti sholat biasa.
Membaca Surat Al-Qamar atau Al-Ghasiyyah
Membaca surat Al-Qamar atau Al-Ghasiyyah di rakaat kedua setelah bacaan surat Al-Fatihah selesai merupakan sunnah. Setelah membaca surat tersebut, lanjutkan ke ruku', sujud hingga salam.
Kemudian ia membaca Surat Qaf setelah (membaca) ta'awudz dan Surat Al-Fatihah (pada rakaat pertama); dan 'Iqtarabatis sā'ah' (Surat Al-Qamar) setelah (membaca) Surat Al-Fatihah pada rakaat kedua. Dan tetap pada riwayat An-Nu'man bin Basyir bahwa Rasulullah SAW pada shalat id membaca 'Sabbihisma rabbika' (Surat Al-A'lā) dan 'Hal atāka hadītsul ghāsyiyah' (Surat Al-Ghasyiyah). Keduanya merupakan sunnah. Wallahu a'lam,Lihat Imam An-Nawawi, 2010 M: V/21
4. Ikuti Khutbah Idul Fitri
Setelah salam, para jamaah dianjurkan untuk mengikuti khutbah idul fitri. Hal ini menambahkan kesempurnaan pelaksanaan Sholat Idul Fitri. Selain itu, mendengarkan khutbah merupakan salah satu upaya mendekatkan diri kepada Allah di saat kembali bersih. Adapun bagi khatib disunnahkan memulai khutbah pertamanya dengan takbir sebanyak 9 kali. Sedangkan di khutbah kedua dimulai dengan takbir 7 kali.
Apa Bedanya Idul Fitri dan Lebaran?
Setelah melaksanakan puasa Ramadhan selama satu bulan, umat muslim merayakan Idul Fitri. Di Indonesia sendiri, salah satu hari raya Islam ini disebut lebaran. Sebetulnya, tak ada perbedaan antara keduanya. Sebutan ini muncul karena budaya dan bahasa. Namun, hal tersebut justru membuat maknanya berbeda.
Makna Idul Fitri
Dari penjelasan makna Idul Fitri di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Idul Fitri berarti kembalinya seseorang kepada keadaan suci atau keterbebasan dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan sehingga berada dalam kesucian atau fitrah.