Network
Gowapos.com -- Kouta internet dari Kemendikbud cair pada tanggal 11-15 Oktober 2021, kuota data internet ini aktif selama sebulan terhitung sejak kouta itu diterima oleh nomor peserta pemakai yang dalam hal ini adalah siswa dan guru PAUD, SD,SMP, SMU, Mahasiswa dan Dosen.
Bantuan kuota Kemendikbud tersebut berlaku 30 hari sejak diterima.
Tetapi, dengan mendapatkan kuota gratis kemendikubd terdapat beberapa apliksi yang tidak bisa diakses, di antaranya seperti Instagram, Facebook, Snapchat, Tinder, Tumblr, Twitter, TikTok, Netflix, Badoo, Bigolive, Periscope, dan Snack Video.
Berikut cara mendapatkan kouta Kemendikbud sesuai provider masing masing :
- Smartfren
Tekan *995#, lalu informasi akan dikirim via SMS.SMS dengan format "Cek", kirim ke 995
- Indosat Ooredoo
Tekan *123*075# > Status & Cek Kuota. Informasi sisa kuota akan dikirim via SMS.
Aplikasi myIM3 > beranda > data
-Telkomsel
Tekan *888# > pilih "Cek Pulsa & Kuota" > pilih "Cek Kuota". Informasi sisa kuota akan dikirim via SMS.
Aplikasi myTelkomsel: beranda > internet
- Tri
Tekan *123*10*3#, lalu informasi kuota akan dikirim via SMS.SMS: ketik "INFO KUOTA" kirim ke 234
Aplikasi Bima+, informasi akan muncul di beranda
- XL Axiata & Axis
Tekan *123*7*1# > "Cek Kuota" Informasi akan dikirim via SMS Aplikasi myXL (XL) Aplikasi AxisNet (Axis)
Untuk kisaran kuota internet gratis yang dibagikan Kemendikbud sebenarnya berbeda-beda
• Pelajar jenjang PAUD, besar kouta 7 GB / bulan
• Pelajar jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, besar kuota 10 GB / bulan
• Pengajar jenjang PAUD dan Pendidikan Dasar dan Menengah, besar kuota 12 GB / bulan
• Dosen dan Mahasiswa, besar kuota 15 GB / bulan
Paket kuota data internet di atas merupakan paket data umum atau all network access
Pada bulan September 2021 kemarin,penyaluran bantuan kuota data internet lanjutan mencapai 22,8 juta nomor ponsel pelajar jenjang PAUD hingga pendidikan tinggi dan 1,6 juta pengajar jenjang PAUD hingga pendidikan tinggi.
Semoga dengan kouta kemendikbud ini bisa membantu melancarkan proses belajar mengajar di kondisi pandemi dan ekonomi yang kurang begitu stabil beberapa tahun terakhir.***
