Masa Depan Politik di Tangan Para Milenial, Rocky Gerung: Kita Pesimis

- 1 Januari 2022, 11:10 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /Tangkap layar Youtube/GitaWirjawan/

GowaPos.com - Rocky Gerung menyampaikan analisanya terkait masa depan politik Indonesia di tangan para milenial pada masa mendatang.

Memasuki tahun 2022, Indonesia semakin dekat dengan situasi bonus demografi.

Hampir setiap instansi serta lembaga-lembaga penting nasional akan dikendalikan oleh anak muda yang sekarang disebut kaum milenial.

Pemerintah bahkan sudah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut fenomena tersebut.

Baca Juga: Jelang Arsenal vs Manchester City, Pep Guardiola Pamer Kehebatan Tim dan Puji Sang Lawan

Salah satunya adalah memperluas lapangan kerja yang bersifat sentral, bagi para milenial dengan keahlian yang sesuai. Namun tidak sedikit juga para pengamat politik yang mengkritik cara berpikir para anak muda tentang persoalan politik di Indonesia.

Hal itu berlandaskan pada peran para kaum milenial yang sekarang berada di pusaran kekuasan, yang dinilai belum memberikan dampak apa-apa untuk kestabilan negara.

Analisa serupa juga dilontarkan oleh Rocky Gerung di kanal Youtube Mardani Ali Sera, pada 31 Desember 2021 malam.

Menurut pengamat politik yang hobi berpetualang itu, sebagian para milenial sekarang menunjukkan kebiasaan hidup yang cenderung feodal.

Baca Juga: Chelsea Makin Tertinggal Jauh Dari Pemuncak Klasemen Liga Inggris, Jorginho Yakin Klub Segera Bangkit

“Pasti pro feodal. Karena itu (kondisi sekarang) yang jadi contohnya kan? Memang kita inginkan ada milenial yang membatalkan cita-cita menjadi feodalis. Tapi kalau dia lihat contoh di Istana yah semua anggap feodalisme itu memungkinkan dia hidup,” kata Rocky Gerung, seperti dilansir GowaPos.com di kanal Youtube Mardani Ali Sera.

Menurutnya, feodalisme diartikan sebagai kebiasaan hidup yang dilarang untuk membantah. Sehingga, berdampak pada cara pandang milenial untuk membatasi narasinya dan dilarang membantah ucapan para penguasa.

Rocky Gerung berpandangan bahwa negara tidak mampu menampilkan politik yang rasional, sehingga anak muda memberikan respon yang pasif terhadap situasi politik di Indonesia.

Baca Juga: Penantian Film Kingdom 2 Segera Berakhir, Yamazaki Kento Beri Sinyal Jadwal Rilis

“Jadi sebetulnya, nggak ada salahnya orang mengatakan, kita pesimis ajalah. Tapi sebetulnya ketika kita bilang pesimis bukan kita tidak percaya pada kemampuan generasi milenial menghasilkan sejarah, tapi kita tidak percaya bahwa kekuasaan hari ini bisa menampung ledakan pikiran mereka di masa depan, itu masalahnya,” tutur Rocky Gerung.

Analisa tersebut diperkuat olehnya terkait kondisi kabinet sekarang yang dianggap kurang mampu menampung gagasan kritis para milenial.

Belum lagi para partai politik pendukung pemerintah yang disebut Rocky Gerung tidak pernah mengucapkan suatu kritik yang bermutu.

Pada akhirnya, milenial menjadi acuh tak acuh pada situasi politik negara dan dibutuhkan sebuah wadah yang mampu menyalurkan alternatif gagasan mereka yang hingga sekarang sulit ditampung oleh penguasa.***

Editor: Burhan SM

Sumber: YouTube Mardani Ali Sera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah