Kemenag Beri Penjelasan Atas Perbedaan Indonesia dan Arab Saudi Dalam Penentuan Hari Raya Idul Adha

- 1 Juli 2022, 18:48 WIB
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kemenag, Adib (kiri) /kemenag.go.id
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kemenag, Adib (kiri) /kemenag.go.id /

 

GOWAPOS -- Pemerintah Indonesia di dalam menetapkan awal Dzulhijjah termasuk pelaksanaan hari raya Idul Adha, rupanya berbeda dengan Arab Saudi.

Pemerintah Indonesia pun kini memberikan penjelasan terkait perbedaan pada penentuan awal Dzulhijjah.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal Zulhijah 1443 H jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022.

Dengan demikian, Hari Raya Iduladha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Baca Juga: Melalui  DOB Papua Disahkan Jadi UU, Papua Miliki Lima Provinsi

Ketetapan ini berbeda dengan Arab Saudi yang menetapkan 10 Zulhijah 1443 H jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Adib menjelaskan, perbedaan waktu itu disebabkan karena letak Arab Saudi lebih barat dari Indonesia.

“Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, sehingga hilal justru mungkin terlihat di Arab Saudi,” terang Adib di Jakarta, Jumat 01 Juli 2022.

Adib menjelaskan, semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah dilihat.

Halaman:

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x