Partai Nasdem Dianggap Main Dua Kaki Pasca Deklarasi Anies Baswedan, Refly Harun: Dia Tentu Bingung

- 9 November 2022, 05:28 WIB
Partai Nasdem resmi usung Anies Baswedan jadi Capres 2024 / twitter /
Partai Nasdem resmi usung Anies Baswedan jadi Capres 2024 / twitter / /

GOWAPOS - Ahli hukum, Refly Harun menanggapi adanya anggapan partai Nasional Demokrat (Nasdem) bermain dua kaki setelah deklarasi Anies Baswedan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah resmi diperkenalkan partai Nasdem sebagai calon Presiden mereka tahun 2024 mendatang.

Pasca deklarasi tersebut, partai yang dipimpin Surya Paloh itu mendapat begitu banyak terpaan angin kencang terkait sikap politik mereka.

Sebab, saat ini status partai Nasdem merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH. Ma'aruf Amin.

Baca Juga: Jadwal Pesawat Rute Makassar - Bali Tanggal 9 November 2022, Tersedia Maskapai Lion Air

Nama Anies Baswedan memang telah lama dinilai sebagai oposisi pemerintah pusat. Hal itu diperjelas lagi dengan keterangan anggota partai Nasdem yaitu Zulfan Lindan yang menyebut Anies sebagai antitesa Jokowi.

Melihat situasi itu partai Nasdem harus mendapat banyak anggapan bahwa mereka saat ini tengah bermain politik "dua kaki".

Menanggapi arah politik Nasdem saat ini, seorang ahli huku tata negara, Refly Harun yakin bahwa posisi Surya Paloh dan koleganya sedang dalam keadaan yang membingungkan.

"Nasdem tentu bingung ketika mereka bermain dua kaki. Dia bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi dan tentu ingin sukses," tuturnya, dilansir dari kanal Youtube Refly Harun, pada tanggal 8 November 2022.

Baca Juga: 3 Tips Aman Membersihkan Kotoran Pada Mata, Hindari Pemakaian Kosmetik dan Lensa Mata

Tapi menurut Refly Harun, kesuksesan partai Nasdem dalam mengawal pemerintahan saat ini dapat memberikan dampak buruk untuk elektabilitas Anies Baswedan.

Seperti isu yang beredar, jika Presiden Jokowi sudah memberikan restu khusus kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang juga anggota partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Kalau pemerintahan Presiden Jokowi sukses maka yang terpilih bukan Anies. Karena Anies dipersepsikan sebagai antitesis (Presiden) Jokowi," kata Refly Harun.

Sikap partai Nasdem yang memilih calon Presiden mereka dari luar koalisi pemerintah dinilai Refly sebagai sebuah pandangan bahwa rezim sekarang masih banyak kekurangan.

Maka deklarasi Anies Baswedan tentu untuk mengampanyekan perubahan di berbagai sektor, khususnya bidang ekonomi.

"Maka tidak salah Hasto (Sekjen PDI-P) menyerang Nasdem karena dianggap main dua kaki, dan dia berpikir bahwa Nasdem merasa pemerintahan ini gagal makanya mencalonkan Anies Baswedan. Saat ini kampanye Anies adalah change and continuity, artinya dia ingin mengubah apa-apa yang buruk dalam pemerintahan Presiden Jokowi. Salah satunya ekonomi," ujar Refly Harun.***

 

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah