Network
GOWAPOS - Ditjen Perhubungan Darat, Korlantas Polri, dan Ditjen Bina Marga mengaku siap mengatur dan mengantisipasi lonjakan mobilitas kendaraan, menjelang arus mudik lebaran 2023.
Pemerintah juga menyediakan pengaturan khusus di beberapa titik, yang biasanya sering terjadi kemacetan saat lonjakan arus mudik lebaran terjadi, seperti penyempitan jalan, beristirahat di luar rest area, dan lainnya.
Jika dilihat dari data arus mudik lebaran tahun 2022, titik gerbang tol (GT) yang rawan macet, biasanya GT yang tujuannya ke wilayah Jawa. Beberapa GT yang perlu diwaspadai adanya titik kemacetan, diantaranya: GT Cikupa, GT Merak, GT Halim, GT Cikunir 2-6, GT Cikampek Utama, GT Kali Hurip Utama, GT Palimanan, GT Cileunyi, GT Padalarang, GT Pasteur Ciawi, GT Pejagan, GT Brebes, GT Pemalang, GT Kalikangkung, GT Krapyak, GT Banyumanik, GT Kejapanan, GT Singosari, GT Pandaan, GT Sidoarjo 2, GT Porong Sidoarjo, dan GT Gunung Sari.
Pengaturan dan strategi yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi kemacetan saat arus mudik lebaran, diatur dalam Keputusan Bersama Nomor KP-DRJD 2616 Tahun 2023, SKB/48/IV/2023, 05/PKS/Db/2023 tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah.
Menurut Ditjen Hubdat, Hendro Sugiatno, strategi tersebut yaitu dengan melakukan rekayasa lalu lintas dalam SKB. Beberapa strategi yang akan dilakukan yaitu, sistem satu arah (one way), sistem contra flow, dan sistem ganjil genap yang akan dilakukan serentak saat arus mudik lebaran 2023 tiba. Hal tersebut juga dilakukan saat arus balik lebaran nanti.
Pengaturan lalu lintas yang direncanakan, akan dimulai pada tanggal 18 April 2023, dimulai dari KM 72 (Cikampek). Dilakukan setiap hari di setiap titik gerbang tol yang rawan macet, sampai tanggal 21 April 2023.
Sementara arus balik periode 1 akan dimulai pada hari Senin, 24 April 2023, pukul 14.00 wib sampai dengan pukul 24.00 waktu setempat.***
