Dicecar Ganjar Terkait Alusista Bekas, Begini Penjelasan Capres Prabowo Subianto dalam Debat Ketiga

- 7 Januari 2024, 22:53 WIB
Capres Prabowo Subianto menyampaikan pendapat disaksikan capres Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024.
Capres Prabowo Subianto menyampaikan pendapat disaksikan capres Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc./

GOWAPOS - Mendapat pertanyaan terkait pembelian alutsista bekas dari Capres Ganjar Pranowo, Capres Prabowo Subianto langsung menjawab latar belakannya pembelian pesawat tempur bekas dalam masa kepemimpinannya di Kemenhan.

Disebutkan Prabowo, kalau pembelian pesawat tempur bekas itu menitikberatkan kepada usia pakai, bukan dari status bekas atau tidaknya pesawat tempur tersebut.

“Alat perang itu usianya kurang lebih 25 sampai 30 tahun, pesawat terbang, kapal perang, dan sebagainya. Jadi, bukan soal bekas atau tidak bekas, tapi usia pakai, kemudaan,” kata Prabowo saat sesi tanya jawab dengan Ganjar Pranowo pada debat ketiga KPU RI di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024.

Baca Juga: Anies Soroti Pembelian Alutsista Bekas, Ganjar tak Ingin Prajurit Meninggal Sia-sia

Praboso langsung memberikan contoh akuisisi pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar.

“Itu usia pakainya masih 25 tahun, Pak (Ganjar). Dan teknologi ini mengarah kepada yang lebih canggih. Kita menuju ke yang canggih, yang terbaru,” paparnya.

Menurut Prabowo, jika negara membeli pesawat tempur yang baru, maka akan memakan waktu yang lebih lama ketimbang membeli pesawat bekas. Padahal, Indonesia membutuhkan kemampuan pencegahan (deterrent) terhadap serangan.

Baca Juga: Merasa Didesak Bicara Etika oleh Anies, Prabowo Sebut Kalau Anies Baswedan tidak Berhak Bicara Soal Etik

“Kalau kita beli baru, datangnya, Pak, baru tiga tahun dan operasionalnya itu baru tujuh tahun. Nah, sementara tiga sampai tujuh tahun ini kita perlu deterrent, kita perlu kemampuan. Itu maksudnya latar belakang. Saya kira itu yang bisa saya jelaskan, tapi waktu yang singkat tidak cukup,” imbuhnya.***

Editor: Subair Pare

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x