GOWAPOS - Pep Guardiola telah mempersiapkan strategi baru untuk Manchester City setelah kedatangan Erling Haaland.
Kabar mengejutkan awal bulan Mei 2022 datang dari dunia sepakbola, yaitu keputusan Erling Haaland untuk merapat ke Manchester City pada musim depan.
Penyerang muda itu bahkan sudah berpamitan dengan para penggemar Borussia Dortmund akhir pekan kemarin.
Baca Juga: Rumor Puan-Ganjar Berpasangan Pada Pilpres 2024, Pengamat: PDIP Akan Realistis
Kehadiran Haaland ke Stadion Etihad membuat pecinta sepakbola bertanya-tanya, mengapa Manchester City mau mendatangkannya di tengah mesin ‘total football’ ala Pep Guardiola terbukti berjalan stabil?
Dengan gaya bermain penguasaan bola, sirkulasi umpan yang cepat antar pemain, telah membantu The Citizens meraih gelar juara liga musim lalu dan berpeluang untuk mengangkatnya lagi musim ini.
Bocoran strateginya itu dijelaskan sendiri oleh Pep Guardiola saat ditanyakan kunci mereka tetap stabil meski dikejar terus oleh Liverpool dalam perebutan juara Liga Inggris.
Baca Juga: Sinopsis SUAMI PENGGANTI Tayang 18 Mei 2022: Pak Kusuma Kritis di RS, Anjani Terus Cari Anaknya
"Satu-satunya yang membedakan adalah kami berlari lebih sedikit. Kami banyak berlari tanpa bola. Tapi permainan sepakbola menuntut anda untuk tetap berjalan atau berlari . pemain tetap berada di posisinya dan biarkan bola berlari, bukan mereka. Itu selalu meningkat tiap pertandingan,” kata Pep Guardiola, dikutip dari laman ESPN.
Secara komposisi pemain, Manchester City sekarang sudah mendekati level paling sempurna dalam sepakbola.
Namun ada satu hal yang membuat buntu strategi Pep Guardiola, yakni tidak adanya ujung tombak dengan penyelesaian paling akurat.
Bagian hilang tersebut diyakini Pep Guardiola ada pada Erling Haaland, yang sebentar lagi akan merapat ke tim nya.
Kedatangan Haaland membuat Manchester City akan tampil beda musim depan. Tidak lagi terus mengandalkan formasi ‘false nine’.
Bukan tidak mungkin The Citizens berkembang dan tidak mustahil mereka bisa mempertahankan level permainan saat ini.
Apalagi jika Haaland meraih kesuksesan individunya di Liga Inggris, maka Manchester City akan terus melaju walaupun dengan cara main yang berbeda.
Manchester City juga diyakini akan menyesuaikan dengan gaya bermain Erling Haaland, apabila ingin sang pemain mengeluarkan segenap kemampuannya.
Jika melihat dari apa yang dilakukan Borussia Dortmund, maka akan menerapkan lebih sedikit kontrol dan lebih banyak transisi.
Meskipun bola juga berpeluang lebih cepat berpindah ke kubu lawan dan kebobolan lebih dari satu, itu adalah resiko yang harus diterima untuk kepentingan lebih banyak gol dari Haaland.***