Skandal Rumput JIS, PUPR Kehabisan Ide, Siap-siap Ganti untuk Piala Dunia U-17

- 5 Juli 2023, 10:32 WIB
Ilustrasi rumput stadion
Ilustrasi rumput stadion /Instagram/@jakartastadium/

GOWAPOS - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengumumkan bahwa rumput yang terdapat di Jakarta International Stadium (JIS) tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh FIFA. Keputusan ini diambil dalam rangka mempersiapkan stadion untuk pergelaran Piala Dunia U-17.

Dalam kunjungan inspeksi yang dilakukan pada hari Selasa, 4 Juli 2023 kemarin, Basuki mengungkapkan, "Hari ini kita melihat JIS stadion kita yang sangat bagus ini. Namun kita evaluasi kira-kira kalau nanti diperiksa, dievaluasi FIFA mudah-mudahan sudah memenuhi standar itu. Salah satu yang utama rumput."

Menurut evaluasi ahli yang mengevaluasi 22 stadion, termasuk stadion yang memasang rumput di Gelora Bung Karno untuk Asian Games, kondisi rumput JIS tidak memenuhi standar FIFA dengan kondisi saat ini.

Basuki menjelaskan bahwa rumput di JIS akan diganti secara keseluruhan berdasarkan saran dari ahli dan agronomi rumput di stadion, yaitu Pak Kamal. Penggantian ini penting untuk memenuhi standar FIFA dalam jangka waktu 3 bulan ke depan.

Namun, Basuki menyebutkan adanya solusi. "Kita akan ganti semua rumput tersebut sesuai ahlinya, Pak Kamal sebagai ahli dan agronomi rumput di stadion. Menurut beliau, harus diganti, kalau mau 3 bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja, mungkin jangka panjang mungkin harus diubah rumputnya. Jadi yang sekarang tak dapat memenuhi kriteria FIFA, untuk itu akan diganti rumput yang lain untuk dipakai U-17," ujar Basuki.

Pihak PSSI telah melakukan pemeriksaan lapangan di JIS, dan Basuki menyebutkan beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar memenuhi standar FIFA.

Basuki juga menekankan pengalaman PUPR dalam merenovasi stadion untuk memenuhi standar FIFA, khususnya dalam persiapan Piala Dunia U-20. PUPR telah merenovasi sejumlah stadion, termasuk Jakabaring, Jalak Harupat, Manahan, dan Bung Tomo Surabaya.

"Dari 22 stadion yang diprioritaskan untuk dievaluasi secara teknis oleh komite keandalan bangunan gedung yang diketuai oleh Dirjen Cipta Karya, ada beberapa yang mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat. Beberapa yang rusak berat bahkan harus dirobohkan, seperti yang terjadi di Lamongan," tambahnya.***

Editor: Burhan SM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x