GOWAPOS -- Obat herbal jantung terkadang sering digunakan sebagai obat pendamping untuk pengobatan medis dalam mengatasi penyakit jantung.
Tapi penggunaannya tidak bisa sembarangan, harus di bawah pengawasan dokter, jika tidak kondisi penyakit akan lebih memperburuk.
Kadang, setiap orang menganggap obat herbal aman dikonsumsi dikarenakan berbahan dasar alami. Karena merasa aman dikonsumsi, sehingga sebagian orang mengandalkan obat herbal sebagai penanganan awal ketika sakit.
Kebanyakan orang menggunakan obat herbal pada penyakit ringan dan penyakit berat seperti penyakit jantung.
Baca Juga: Pimpinan PKS Ahmad Syaikhu Salam Komando Dengan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh
Tapi, penggunaan obat herbal untuk jantung belum teruji secara klinis, sehingga keamanan dan efek samping dari obat herbal jantung tidak dapat diprediksi, apalagi dikonsumsi bersamaan dengan obat jantung medis.
Beberapa jenis obat herbal jantung yang perlu diwaspadai karena diduga tidak aman bila dikonsumsi dengan obat-obatan medis. obatan-obatan apa saja itu?
1. St. John’s wort
Obat herbal ini sering digunakan untuk mengatasi depresi, kecemasan, dan gangguan tidur. Tapi, beberapa penelitian, St. John’s wort dapat mengurangi efektivitas obat anti aritmia digoxin, obat penurun tekanan darah dan obat penurun kolesterol golongan statin.
2. Bawang putih
Banyak orang percaya bahwa obat herbal jantung ini digunakan untuk menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah, mengencerkan darah, serta mengobati aterosklerosis.
Tapi, senyawa allicin pada bawang putih yang dapat mengencerkan darah justru diduga bisa meningkatkan risiko perdarahan jika dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah jenis warfarin.
Senyawa allicin berbahaya bagi penderita serangan jantung atau orang yang memiliki riwayat operasi katup jantung.
3. Ephedra atau ma-huang
Obat herbal jantung ephedra atau ma-huang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan stroke, serangan jantung, kejang, dan aritmia. Hal ini bisa terjadi jika penggunaannya untuk menekan nafsu makan atau menurunkan berat badan.
Produk herbal yang mengandung ephedra juga dapat mengganggu kinerja obat jantung, seperti obat antiaritmia dan penurun tekanan darah.
4. Teh hijau
Teh hijau selama ini diyakini mampu menurunkan berat badan dan kolesterol serta mencegah kanker. Tapi, kandungan vitamin K pada obat herbal jantung diduga dapat menangkal efek obat pengencer darah warfarin.
Teh hijau juga dapat mengganggu kerja obat penurun tekanan darah dan obat untuk penyakit jantung.
5. Jahe
Jahe merupakan obat herbal yang digunakan sejak lama untuk mengatasi berbagai kondisi, seperti pusing, mual, batuk, hingga nyeri menstruasi. Tapi ingat, dibalik khasiatnya, siapa sangka jahe juga berbahaya bila dikonsumsi bersamaan dengan obat jantung warfarin, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
6. Ginseng
Ginseng umumnya digunakan sebagai obat herba, karena dipercaya sangat baik untuk kesehatan jantung.
Tapi ingat, jika mengonsumsi secara berlebihan, tanaman herbal ini dapat mengurangi efek dari obat jantung warfarin dan obat penurun tekanan darah golongan penghambat kanal kalsium.
7. Obat herbal jantung lain
Obat-obatan herbal seperti coenzyme Q10, evening primrose, licorice, saw palmetto, minyak sea buckthorn, dan ginkgo biloba, diduga dapat meningkatkan risiko perdarahan bila dikombinasikan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin.
Daripada mengobati, akan lebih baik jika mengambil langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit jantung dengan berhenti merokok, berolahraga secara rutin, mengurangi asupan garam dan lemak jenuh, mengelola stres, serta mencukupi waktu istirahat.***
Sumber: Alodokter