Menurunkan kadar glukosa darah, menurunkan kadar hemoglobin A1C, meredakan nyeri yang disebabkan oleh neuropati perifer, memperbaiki luka (ulkus) pada kaki penderita diabetes.
Kualitas pijatan, tingkat tekanan, durasi, jumlah sesi, jenis pijat, serta kondisi mental pasien adalah aktor yang memengaruhi efektivitas pijat.
Baca Juga: Beragam Manfaat SAUS APEL untuk Kesehatan, Bisa Hindari Bertemu Dokter
2. Membantu mengelola penyakit arteri perifer
Penyakit arteri perifer adalah suatu kondisi yang terjadi ketika penumpukan plak menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga mengurangi sirkulasi darah ke kaki. Biasanya, kondisi ini memengaruhi penderita diabetes tipe 2.
Hasil studi pada tahun 2011 menemukan bukti bahwa connective tissue massage, dapat meningkatkan sirkulasi di tungkai bawah bagi penderita diabetes tipe 2.
Bukan hanya itu, pijatan lembut jugamampu membantu memperlambat perkembangan penyakit arteri perifer.
3. Mengelola gejala neuropati diabetes
Neuropati diabetes adalah jenis kerusakan saraf yang dapat terjadi akibat penyakit diabetes. Studi pada tahun 2015 meneliti manfaat pijat kaki Thailand pada sekitar 60 orang dengan diabetes tipe 2.
Hasil penelitian dan menemukan bahwa partisipan yang diberikan pijat kaki selama 30 menit, 3 kali seminggu, mengalami peningkatan yang signifikan dalam pergerakan tubuh dan memiliki kemampuan untuk menjaga tubuh pada saat posisi duduk untuk berdiri.
Manfaat pijat kaki bagi penderita diabetes, yakni dapat meningkatkan keseimbangan serta pergerakan tubuh hal ini dilakukan dalam sebuah studi di tahun 2017.