Selain Turunkan Tekanan Darah, GANJA MEDIS  Mampu Meminimalisir Peradangan

- 2 Juli 2022, 21:48 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Herbal Hemp dari Pixabay/

GOWAPOS - Karena termasuk daftar narkotika, sehingga ganja dilarang beredar di Indonesia. Tapi, bagi dunia medis, ganja memiliki banyak manfaat untuk kesehatan sehingga dinamakan ganja medis.

Namun, hingga saat ini ganja medis untuk kesehatan masih banyak diperdebatkan. Di Indonesia, legalisasi ganja untuk medis mulai diperjuangkan oleh pejabat di DPR.

Secara medis, ganja memang banyak manfaat untuk kesehatan diantaranya menurunkan tekanan darah dan meminimalisir peradangan.

Ganja merupakan tanaman rami jenis Cannabis Sativa. Ganja memiliki dua jenis bahan kandungan kimia yang berbeda yaitu Cannabidiol atau CBD dan Delta-9-tetrahydrocannabinol atau THC.

Baca Juga: Inilah 4 Tanda Jika Kolesterol Tinggi, Waspada Bila Temukan Gejala

Dikutip dari halodoc.com, ganja medis dapat mengatasi permasalahan kesehatan di dalam tubuh, yaitu:

1. Mengatasi Sakit Kronis
Ganja medis dapat mengobati rasa nyeri kronis yang menyebabkan kecacatan yang menyasar lebih dari 25 juta orang dewasa di Amerika Serikat.

Melalui penelitian dalam jurnal The Health Effects of Cannabis and Cannabinoids, menemukan, ganja atau produk yang mengandung cannabinoid, efektif untuk menurunkan rasa nyeri kronis.

2. Mengatasi Masalah Kesehatan Mental
Ganja medis selain dapat mengobati masalah kesehatan mental dapat juga mengatasi depresi, bipolar dan stres. Tapi, penggunaannya tidak bisa berlebihan karena akan berdampak lain untuk tubuh.

Baca Juga: Sinopsis BIG BROTHER di TRANS TV: Kisah Mantan Tentara Jadi Guru dan Berhadapan Pengusaha Serakah

3. Memperlambat Pertumbuhan Sel Kanker
Manfaat lain ganja medis yaitu bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker. Sebab, zat aktif yang terkandung dalam cannabinoid bekerja untuk mempersempit peluang sel kanker berkembang.

Tapi, sebagian penelitian belum menjamin ganja bisa menghilangkan kanker layaknya seperti operasi. Namun, penelitian masih terus dikembangkan.

4. Memperbaiki Gejala Sklerosis Ganda
Penggunaan cannabinoid dalam jangka pendek dapat memperbaiki gejala kelainan motorik pada pengidap multiple sclerosis atau yang memengaruhi otak, mata dan tulang belakang.

Baca Juga: Sinopsis PROJECT A di INDOSIAR: Angkatan Laut Hong Kong Lawan Bajak Laut

Saat sclerosis memuncak, sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan lemak yang melindungi serabut saraf. Ini memicu penurunan koordinasi gerak tubuh sementara, bahkan permanen. Dan untuk itu, ganja medis bisa memperbaiki gejalanya.

5. Mengatasi Epilepsi
Ganja medis bisa mengatasi epilepsi. Melalui laporan Food and Drug Administration (FDA) pada Juni 2018 telah ada kesepakatan untuk menggunakan obat yang mengandung cannabinoid untuk mengobati dua jenis epilepsi langka yaitu sindrom Lennox-Gastaut dan Sindrom Dravet.

Sedangkan, penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 menemukan, penggunaan cannabinoid dapat menurunkan intensitas kejang pada anak dengan gangguan sindrom Dravet.

Baca Juga: Sinopsis AKU TITIPKAN CINTA 2 Juli 2022: Penyamaran Zaki Diketahui Kanza, dan Marah Telah Dibohongi

Penggunaan cannabinoid dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan plasebo untuk mengatasi gangguan sindrom Dravet.

Durasi kejang pada pengidap sindrom dravet bisa berlangsung lama. Sehingga, kondisi ini bisa terjadi secara berulang dan berpotensi pada kematian. ***

Editor: Subair Pare


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x