GOWAPOS - atlit lari dunia, Usain Bolt telah kehilangan hampir semua uangnya yang disimpan dalam rekening dari perusahaan investasi swasta Jamaika.
Situasi menyedihkan harus dihadapi oleh atlit lari sekaligus pelari tercepat dunia Usain Bolt, usai memastikan bahwa lebih dari 12,7 juta dollar uang dari rekeningnya hilang.
Rekening tersebut ia buat melalui sebuah perusahaan jasa keuangan Jamaika yaitu Stocks & Securities Limited.
Dikutip dari laman The Guardians, melalui pengacaranya Linton P Gordon telah mengirimkan surat tuntutan kepada pihak perusahaan tersebut per tanggal 19 Januari 2023.
Baca Juga: Jadwal Pesawat Rute Banjarmasin - Jakarta Tanggal 20 Januari 2023, Terdapat 9 Waktu Penerbangan
Namun respon dari Stocks & Securities Limited hanya meminta pihak yang merasa dirugikan agar mengarahkan semua pertanyaan kepada Komisi Jasa Keuangan Jamaika.
"Kami paham bahwa klien ingin sekali menerima banyak informasi terkait masalah yang sedang dihadapi. Kami pun sedang melakukan semua langkah yang diperlukan dan akan kami beri tahu klien kami tentang perkembangannya setelah informasi diperoleh," tulis rilis dari perusahaan itu.
Pihak perusahaan juga sudah mengetahui ada upaya penipuan pada awal bulan Januari ini.
Mereka pun diinformasikan sedang memeriksa lebih jauh siapa saja yang bernasib sama.
Baca Juga: Tips Agar Bisa Bangun Sholat Malam, Ini Kiatnya dari Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Upaya pemerintah Jamaika
Menteri Keuangan Jamaika Nigel Clarke mengatakan masalah yang menimpa atlit legendarisnya itu sebagai hal yang mengkhawatirkan tapi cukup sering terjadi di negaranya.
"Sangat rentan menyerang lembaga keuangan kita. Tetapi saya akan mengarahkan agar kita tidak langsung menuduh semua industri yang selama ini bekerja keras dan beberapa individu yang sudah terbuka berkata jujur," tutur Menteri Nigel Clarke.
Setelah masalah tersebut kian mengkhawatirkan warga Jamaika, otoritas keuangan langsung mengambil alih sementara manajemen Stocks & Securities Limited.
Kontrol manajemen yang dilakukan tetap beroperasi dengan catatan setiap transaksi baru harus mendapat persetujuan dari pemerintah.***