WHO Desak Hentikan Penjualan Obat Batuk SIrup, Angka Korban Meninggal Naik Termasuk di Indonesia

24 Januari 2023, 07:02 WIB
Polisi Bidik Perusahaan Farmasi Lain Kasus Gagal Ginjal Akut Sebabkan Ratusan Anak Dijemput Kematian /

GOWAPOS - World Health Organization (WHO) mendesak seluruh negara untuk menghentikan penjualan obar sirup batuk, usai angka kematian meningkat.

Masyarakat Indonesia tentu tidak lupa dengan hebohnya kasus anak-anak meninggal dunia setelah mengonsumsi obat batuk sirup beberapa bulan lalu.

Korban yang meninggal dunia sebelumnya mengeluhkan sakit di bagian ginjal atau gagal ginjal akut setelah minum obat batuk.

Pasca angka kematiannya naik, pemerintah menginstruksikan BPOM untuk menghentikan penjualan obat batuk dengan jenis sirup di berbagai apotik.

Baca Juga: Jadwal Pesawat Rute Makassar - Manado Tanggal 24 Januari 2023, Oleh 2 Maskapai Penerbangan

Tidak hanya di Indonesia, beberapa negara lainnya seperti, Gambia dan Uzbekistan juga mengalami masalah serupa.

Tingginya angka anak-anak yang meninggal dunia setelah mengonsumsi obat batuk sirup, telah mendorong WHO untuk mendesak semua negara menghentikan pengedaran obat itu.

Tindakan WHO

Program yang diluncurkan adalah Tindakan Segera dan Terpadu", dengan tujuan melindungi anak-anak dari obat-obatan yang terkontaminasi oleh zat kurang baik.

Baca Juga: 6 Cara Keluar dari Titik Terendah dalam Hidup, Tenangkan Hati dan Buat Aktivitas Jadi Lebih Berarti

Zat yang dimaksud seperti adanya kadar dietilen glikol dan etilen glikol yang tidak seharusnya berada dalam obat sirup anak.

"Campuran ini adalah bahan kimia yang beracun. Umumnya digunakan sebagai pelarut industri dan agen antibeku yang bisa memberikan dampak buruk meski dikonsumsi dalam jumlah kecil. Seharusnya tidak ada dalam obat-obatan," kata perwakilan WHO, dikutip dari laman The Straitstimes.

Hingga saat ini, sudah ada 7 negara yang melaporkan kasus serupa kepada WHO.

Selanjutnya, WHO akan menginstruksikan kepada 194 negara anggotanya untuk segera menjalankan program penghentian jalur distribusi obat batuk sirup.

"Karena ini bukan insiden di satu tempat saja, WHO mengimbau ke semua pemangku kebijakan yang terlibat dalam distribusi perlengkapan medis untuk mengambil tindakan segera dan terkoordinasi," tutur WHO.

Imbauan kepada produsen obat

Akibat dari insiden obat batuk sirup yang sudah merenggut nyawa anak di bawah umur, WHO pun langsung berkoordinasi dengan pihak produsen obat.

Permintaan yang ditawarkan adalah agar produsen hanya membeli bahan mentah dari pemasok yang memenuhi syarat, menguji produk mereka di awal, dan lebih teliti terhadap prosesnya.

Bagian distributor diharapkan untuk memeriksa terlebih dahulu jenisjenis produk yang masuk.

Seperti memeriksa jika ada tanda-tanda pemalsuan dan hanya memberikan jalan kepada obat yang sudah sesuai standar WHO.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: The Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler