GOWAPOS - Seorang nenek meninggal dunia usai ditembak polisi ketika kerusuhan Prancis terus bergulir, ini perkataan terakhirnya.
Kerusuhan besar-besaran di Kota Paris, Prancis semakin mencekam ketika memasuki malam kelima. Terbaru, seorang nenek meninggal dunia setelah ditembak mati oleh polisi. Hal itu terjadi sesaat setelah ia berhenti di pinggiran lalu lintas untuk menyuarakan keinginannya.
Harapan nenek Nahel
Sebelum meninggal, nenek itu berharap kerusuhan nasional yang dipicu oleh pembunuhannya segera berakhir. Dia juga sempat mengatakan para perusuh menggunakan kematian Nahel, remaja 17 tahun pada hari Selasa lalu sebagai alasan untuk menimbulkan kekacauan dan bahwa keluarga menginginkan ketenangan.
"Saya beritahu mereka (para perusuh) agar segera berhenti," kata nenek itu yang dikutip dari laman Reuters, 2 Juli 2023.
Baca Juga: Fenomena El Nino Kembali Datang Setelah 4 Tahun, Ini Dampaknya Bagi Negara-negara Dunia
Nenek yang diidentifikasi bernama Nadia itu mengaku terpukul dengan kematian Nahel, cucu kesayangannya. Awalnya upaya menyuarakan perdamaian itu ditempuh oleh Nadia sebagai langkah awal menghentikan aksi demonstrasi yang semakin rusuh.
Tapi tidak disangka, ia justru menjadi korban penembakan oleh polisi karena sempat dianggap bagian dari para kelompok perusuh Paris. Kerusuhan terbaru dilakukan pasca pemakaman Nahel hari Sabtu waktu Prancis.