Menteri Keuangan Sampaikan 4 Fokus Pemerintah Hadapi Pelemahan Ekonomi, Kendali Inflasi Hingga Iklim Investasi

19 Januari 2023, 10:50 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani INdrawati saat memberikan keterangan pers terkait Realisasi APBN 2022 . /Foto : Humas Kementerian Keuangan/

GOWAPOS - Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan 4 hal yang menjadi fokus pemerintah untuk menghadapi tren ekonomi global.

Sejak tahun lalu, pemerintah Indonesia sudah menyampaikan kehati-hatian terkati tren ekonomi global di tahun 2023.

Indonesia telah berhasil melewati berbagai kesulitan sejak masa pandemi Covid-19 hingga berbagai tantangan ekonomi lainnya di tahun 2022.

Meski demikian, seperti prediksi para pemimpin dunia bahwa tahun 2023 akan terjadi pelemahan ekonomi secara global.

Baca Juga: Persiapan Kota Makassar Jadi Tuan Rumah ASEAN Architect Congress, Wali Kota: Peluang Inovasi Lokal Untuk Dunia

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengatakan Indonesia harus bersiap untuk menghadapi tantangan itu dengan menyiapkan kebijakan-kebijakan yang bisa menyelamatkan anggaran negara serta kehidupan rakyat.

Faktor pelemahan ekonomi

Terjadinya tren ekonomi global yang diprediksi melemah pada tahun 2023 ditentukan oleh beberapa faktor.

Menurut Sri Mulyani, faktor-faktor tersebut diantaranya inflasi yang tinggi karena komoditas, kenaikan suku bunga, serta roda ekonomi yang lesu sehingga berdampak pada pelemahan ekonomi.

Baca Juga: Sinopsis Film THE WOLFMAN Tayang di GTV, Pulang Kampung Berujung Kutukan Manusia Serigala

Maka dari itu pemerintah mulai menyiapkan 4 fokus penting untuk merespon tren ekonomi global di tahun 2023.

Fokus pemerintah

Menteri Sri Mulyani memaparkan 4 hal yang menjadi fokus saat ini. Pertama adalah inflasi.

Menurutnya, inflasi harus segera dijinakkan karena dapat memberi pengaruh terhadap banyak hal.

Sesuai perintah dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar semua institusi pemerintah bersama Bank Indonesia mulai bekerja sama mengendalikan inflasi.

"Saya meminta dalam Kementerian Keuangan bersama instrumen fiskalnya, kita punya anggaran ketahanan pangan.  Itu termasuk untuk pertanian. Kita punya dana dan harus diserahkan ke daerah. Semua institusi pemerintah kita sama-sama atasi inflasi, terutama dari sisi supply side dan distribusi," kata Menteri Sri Mulyani, dikutip dari laman Kementerian Keuangan, tanggal 18 Januari 2023 malam.

Fokus kedua, menurunkan angka kemiskinan ekstrim. Menteri Keuangan menilai Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi cukup tinggi biasanya diikuti dengan inequality yang melebar.

Sehingga pemerintah akan memberikan edukasi penggunaan fiscal tools APBN.

Ketiga, masalah stunting. Angka balita yang menderita stunting sempat meningkat di Indonesia.

Saat ini kebutuhan untuk mencukupkan gizi setiap anak di Indonesia akan terus didorong agar angkanya jauh berkurang.

Fokus terakhir yang disebutkan oleh Menteri Sri Mulyani adalah sektor investasi. Tren perekonomian global yang melemah akan berdampak pula pada iklim investasi.

Maka dari itu iklim investasi saat ini harus dibangun yang berdampak pada biaya dan risiko investasi akan turun.

Menteri Keuangan menilai cara itu tetap akan menarik minat para investor bahwa mereka tetap memperoleh keuntungan dari produk investasi.

"Kalau tidak ada investasi, lapangan kerja juga akan berkurang. Jika itu terjadi, masyarakat semakin menurun kesejahterannya. Jadi di Kementerian Keuangan akan kerja sama dengan Pemerintah Daerah, dan lembaga terkait untuk mendorong dan mengakselerasi investasi," tutur Menteri Sri Mulyani.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: Kementerian Keuangan

Tags

Terkini

Terpopuler