GOWAPOS - Fahri Hamzah menanggapi kasus transaksi janggal di Kementerian Keuangan RI yang dibongkar oleh Mahfud MD.
Kasus dugaan transaksi janggal senilai 349 triliun Rupiah di Kementerian Keuangan RI terus bergulir, pasca dibongkar oleh Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Mahfud MD.
Respon Fahri Hamzah
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah turut memberikan komentarnya terkait hal itu. Menurutnya kasus di Kementerian Keuangan yang sedang heboh saat ini tidak akan menemukan titik akhir atau bisa jadi dibiarkan begitu saja tanpa ada penyelesaian akhir.
Penyebabnya lanjut Fahri, adalah adanya kultur bersekongkol yang baik di antara para pejabat untuk menghentikan kasus-kasus besar terutama berkaitan dengan keuangan politik.
"Kadang-kadang di belakang itu ada yang mulai ngomong, mungkin juga bisa sampai kepada pemimpin tertinggi. Pak, jangan diteruskan pak, ini orang bantu kita (ilustrasi). Sehingga dibatasilah (masalahnya). Jadi memang ada kultur bersekongkol yang luar biasa di negara kita ini," kata Fahri Hamzah, dilansir dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, 30 Maret 2023 malam.
Posisi Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator (Menko) di jajaran kabinet pemerintah pusat juga menurut Fahri telah memberikan posisi istimewa untuk membongkar masalah internal dalam sebuah kemeneritan atau lembaga negara.
Strategi untuk Mahfud MD
Bagi mantan pimpinan DPR RI itu posisi strategis seorang Menko tentu akan memperoleh kepercayaan penuh dari Presiden dalam menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang.
"Tapi seberapa pak Mahfud difungsikan dan dipercaya oleh Presiden kita nggak tahu. Karena kalau dia dipercaya sebenarnya begitu dia sebagai Ketua komite tahu ini ada masalah, kan sederhana, tinggal ngumpulkan para pihak. Lapor ke Presiden, pak ini ada masalah kita menduga ada transaksi ilegal atau money laundry di Kementerian Keuangan, jumlahnya sekian. Minat petunjuk sama Presiden. Nggak perlu ribut lah," tutur Fahri Hamzah.
Perbedaan data yang diterima Mahfud MD dan TPPU dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dianggap Fahri Hamzah belum adanya kematangan dalam menyusun temuan dugaan transaksi ilegal tersebut.
Tapi menurutnya, jika pihak yang melaporkan temuan itu juga terjebak dalam sistem yang memunculkan persekongkolan, maka mereka hanya mencari keuntungan dari masalah itu dan tidak akan terselesaikan.
"Kalau anda bagian dari persekongkolan, pasti anda nggak bisa selesaikan di dalam. Atau juga kalau anda bagian dari persekongkolan, anda sekedar mengambil untung saja dari ini semua, tapi intinya anda tidak akan selesaikan. Karena anda sudah mendapatkan pujian dari publik, setelah anda dapat viral, sudah cukup. Tapi masalah persekongkolan ini tidak selesai," pungkas Fahri Hamzah.***