Presiden Jokowi Akui Persoalan Minyak Goreng Sulit Untuk Ditangani Pemerintah Disebabkan Harga Terus Naik

- 21 Mei 2022, 17:41 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Jokowi mengunjungi Pasar Muntilan di Kabupaten Magelang, siang tadi.
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Jokowi mengunjungi Pasar Muntilan di Kabupaten Magelang, siang tadi. /Instagram/@jokowi/

GOWAPOS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa untuk menuntaskan masalah minyak goreng itu bukan merupakan persolan yang mudah untuk ditangani oleh pemerintah.

Pasalnya, ungkap Jokowi harga minyak goreng baik ditingkat Internasional maupun global itu terus mengalami kenaikan.

Hal itu diutarakan Jokowi, dalam arahannya pada acara Rakernas V organisasi relawan Projo, di Jawa Tengah, Sabtu 21 Mei 2022, yang disaksikan secara virtual di Jakarta.

Baca Juga: Sinopsis TERPAKSA MENIKAHI TUAN MUDA Tayang 21 Mei 2022: Kejutan Anniversary Kinanti, Mona Cemburui Alex

"Minyak goreng ini bukan persoalan mudah. Sudah sejak awal Januari saya melihat naik, naik, naik, kenapa? Sama seperti harga pangan lain, karena harga internasionalnya tinggi, harga globalnya tinggi, semua barang mengikuti, ketarik ke sana, karena harga minyak goreng terutama di Eropa, Amerika, naiknya tinggi," terang Presiden Jokowi.

Menurut Jokowi, sudah beberapa kebijakan dilakukan untuk mendorong penurunan harga minyak goreng, namun harga tetap naik. Hingga akhirnya Presiden memutuskan menghentikan ekspor minyak goreng.

"Tapi itu juga kebijakan yang tidak mudah. Begitu disetop, harga TBS (Tandan Buah Segar) sawitnya jatuh, turun. Petani sawit, pekerja sawit, 17 juta orang. Negara ini dipikir gampang, tidak mudah," ungkap Presiden Jokowi.

Baca Juga: 10 Manfaat Minum Air Putih Hangat, Nomor 8 Menghilangkan Stress

Di sisi lain, kata Presiden, selain urusan petani dan pekerja sawit, pemerintah juga memikirkan urusan penerimaan negara, dari pajak sawit, bea ekspor sawit, bea keluar sawit, serta PNBP dari sawit, yang nilainya sangat besar, mencapai kurang lebih Rp60-70 triliun.

"Besar sekali, padahal APBN sangat membutuhkan penerimaan negara. Jadi kenapa sampai 4 bulan kita tidak berani setop ekspor itu, juga karena itu. Tapi ini kuncinya sudah ketemu.Ini dalam 1-2 minggu InsyaAllah yang namanya minyak goreng curah akan berada di harga Rp14 ribu," jelas Presiden Jokowi.

Halaman:

Editor: Subair Pare

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x