Posisi Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator (Menko) di jajaran kabinet pemerintah pusat juga menurut Fahri telah memberikan posisi istimewa untuk membongkar masalah internal dalam sebuah kemeneritan atau lembaga negara.
Strategi untuk Mahfud MD
Bagi mantan pimpinan DPR RI itu posisi strategis seorang Menko tentu akan memperoleh kepercayaan penuh dari Presiden dalam menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang.
"Tapi seberapa pak Mahfud difungsikan dan dipercaya oleh Presiden kita nggak tahu. Karena kalau dia dipercaya sebenarnya begitu dia sebagai Ketua komite tahu ini ada masalah, kan sederhana, tinggal ngumpulkan para pihak. Lapor ke Presiden, pak ini ada masalah kita menduga ada transaksi ilegal atau money laundry di Kementerian Keuangan, jumlahnya sekian. Minat petunjuk sama Presiden. Nggak perlu ribut lah," tutur Fahri Hamzah.
Perbedaan data yang diterima Mahfud MD dan TPPU dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dianggap Fahri Hamzah belum adanya kematangan dalam menyusun temuan dugaan transaksi ilegal tersebut.
Tapi menurutnya, jika pihak yang melaporkan temuan itu juga terjebak dalam sistem yang memunculkan persekongkolan, maka mereka hanya mencari keuntungan dari masalah itu dan tidak akan terselesaikan.
"Kalau anda bagian dari persekongkolan, pasti anda nggak bisa selesaikan di dalam. Atau juga kalau anda bagian dari persekongkolan, anda sekedar mengambil untung saja dari ini semua, tapi intinya anda tidak akan selesaikan. Karena anda sudah mendapatkan pujian dari publik, setelah anda dapat viral, sudah cukup. Tapi masalah persekongkolan ini tidak selesai," pungkas Fahri Hamzah.***