Network
GOWAPOS - Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Arsyad Hidayat mengatakan bahwa sejumlah pelayanan untuk menghadapi persiapan Haji Indonesia 1445 H/2023 telah siap.
Persiapan Layanan Haji sudah dipersiapkan dengan matang, dan diperkirakan persentase siapnya mencapai 90 persen.
Arsyad Hidayat juga menjelaskan tentang kontrak yang belum diselesaikan Penyelenggara Ibadah Haji (PPH), mengenai manajemen hotel di Arab yang memiliki penawaran harga yang tinggi, jika dikonversikan ke dalam rupiah.
Hal tersebut masih dalam tahap negosiasi antra manajemen hotel di Arab, dan pihak pelenggara Ibadah Haji. Apalagi pihak manajemen Arab mengatakan bahwa calon jemaah haji asal indonesia tidak banyak menuntut, tentu harusnya menjadi negosiasi yang bisa disepakati.
Namun, di sisi lain, pihak hotel meminta pembayaran uang sewa hotel bisa diperbaiki dan dievaluasi.
Karena hal tersebut, Indonesia menerapkan sistem 50-30-20. Sistem tersebut ialah 50 persen biaya hotel dibayarkan di muka. 30 persen dibayarkan saat Jemaah Haji sudah menempati kamar.
Persentase 20 persen sisanya, dibayarkan saat hotel wanprestasi. Jika ada kesalahan atau aduan Jemaah yang dilakukan pihak hotel, maka Indonesia akan membayar sekitar 17-18 persen saja, tergantung pada tingkat kesalahannya.
Di tahun 2023, jumlah Calon Jemaah Ibadah Haji mencapai 221 ribu. 203.320 Jemaah di antaranya menggunakan Haji reguler yang mendapat akomodasi, pelayanan, dan transportasi dari pemerintah.
Sedangkan jumlah jemaah sisanya, melalui jalur Haji khusus, yang akomodasi, pelayanan, dan transportasinya diurus sendiri atau diurus oleh pihak travel yang menyediakan.***
