Bantuan pinjaman ini digunakan sebaik-baiknya untuk mengembangkan usahanya yang semakin bertumbuh. Dan, terakhir mereka sudah dipercayakan mengelolah dana Rp60 juta.
"Alhamdulillah, semakin berkembangnya usaha juga terus memerlukan modal usaha yang banyak. Namun dengan bermitra dengan Pertamina yang selalu setia membantu, kami bisa berkembang,"terangnya.
Kemudahan lain yang diperoleh dari kemitraan ini, Munawarah sering diikutkan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat variasi serat lontar.
Juga dar segi pemasaran, beberapa kali diikutkan pameran kerajinan yang digelar dalam skala nasional dan internasional.
Buktinya Munawarah, sudah pernah menggelar pameran di Malaysia dan Singapura. Sehingga produk hasil anyaman dari serat lontar ini, sudah dikenal di mancanegara.
Tak sedikit dari orang asing tersebut, memesan dan membeli hasil produknya yang cocok dijadikan cenderamata yang cantik dan unik.
Sementara kalau di Indonesia, hampir semua provinsi sudah pernah ditempati memamerkan hasil kerajinannya tersebut.
Pinjaman yang diperoleh dari Pertamina diakui Munawarah sangat membantu usahanya terus tumbuh. Dimana Munawarah sudah mampu membeli bahan baku daun lontar yang banyak, cat pewarna, dan benang emas untuk keperluan usahanya.
Menumpuknya pesanan membuat keluarga Munawarah, kewalahan untuk menyelesaikan semua permintaan tersebut. Sehingga mereka mulai mempekerjakan para tetangga, dan anak remaja yang kebetulan sudah tamat SMA namun tidak melanjutkan kuliah.
Bahkan tidak sedikit diantaranya yang putus sekolah, juga diajak bergabung. Begitupun dengan ibu-ibu rumah tangga turut terlibat, yang diharapkan bisa membantu suami menambah pendapatan keluarga dengan menganyam daun lontar.