GOWAPOS - Indonesia meraih medali pertamanya di ajang SEA Games Kamboja lewat cabang olahraga (cabor) Kun Bokator.
Indonesia memberikan kabar gembira dari ajang SEA Games 2023 di Kamboja, pada Kamis, 04 Mei 2023. Medali pertama berhasil diraih lewat cabor Kun Bokator, yang diraih oleh Alfadila Ramadhan.
Raihan medali Kun Bokator
Atlet bela diri itu berhasil meraih medali perak dengan catatan 7,67 poin di kelas Men Single Bokator Sprint Form. Sementara medali emas direbut oleh atlet tuan rumah dengan perolehan angka 8 poin.
Baca Juga: Chelsea Jalani Musim Terburuk dalam Sejarah Klub di Bawah Frank Lampard, Ini Harapan Petr Cech
Alfadila mengaku sangat bersyukur atas pencapaiannya di SEA Games Kamboja kali ini. Meskipun cabor Kun Bokator baru pertama kali dipertandingkan, ia bisa menunjukka bahwa Indonesia mampu menjawab tantangan itu dengan menyumbangkan medali perak.
"Karena ini baru pertama kali Kun Bokator untuk Indonesia, sementara beberapa negara itu sudah ada Bokator. Alhamdulillah bisa dapat perak meskipun targetnya emas dan bersyukur. Semoga selanjutnya bisa meraih emas," kata Alfadila Ramadhan, dikutip dari laman Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Selain medali perak, Indonesia juga menyumbangkan dua medali perunggu di kelas berbeda, di antaranya Women's Single Bamboo Shield Form melalui atlet Delsya Anggraini, dan dari Men's Single Bamboo Shield Form atas nama Gema Nur Arifin.
Penjelasan singkat Kun Bokator
Karena Kun Bokator baru pertama kali dipertandingkan pada ajang olahraga internasional, masih banyak yang kurang familiar dengan jenis bela diri tradisional tersebut. Dikutip dari laman UNESCO, Bokator adalah seni bela diri yang hadir sejak abad pertama.
Tujuan mempelajarinya yaitu melatih fisik dan mental, tidak hanya sebagai pertahanan diri tapi juga cara seseorang menghormati alam. Para pendiri awal memberikan filosofi dari setiap gerakannya agar mampu melindungi masyarakat demi tegaknya keadilan serta menghargai keberadaan alam di sekitarnya.
Bokator lebih sering dipraktekkan saat acara adat dan ritual bersama menggunakan musik serta tarian tradisional. Beberapa negara di Asia Tenggara sudah sangat familiar dengan jenis bela diri tersebut, seperti Kamboja, Myanmar, dan Laos.***