Karena Kun Bokator baru pertama kali dipertandingkan pada ajang olahraga internasional, masih banyak yang kurang familiar dengan jenis bela diri tradisional tersebut. Dikutip dari laman UNESCO, Bokator adalah seni bela diri yang hadir sejak abad pertama.
Tujuan mempelajarinya yaitu melatih fisik dan mental, tidak hanya sebagai pertahanan diri tapi juga cara seseorang menghormati alam. Para pendiri awal memberikan filosofi dari setiap gerakannya agar mampu melindungi masyarakat demi tegaknya keadilan serta menghargai keberadaan alam di sekitarnya.
Bokator lebih sering dipraktekkan saat acara adat dan ritual bersama menggunakan musik serta tarian tradisional. Beberapa negara di Asia Tenggara sudah sangat familiar dengan jenis bela diri tersebut, seperti Kamboja, Myanmar, dan Laos.***