Menurutnya, untuk mencapai hasil tersebut, penting bagi seluruh klub peserta liga dan pemain untuk memanfaatkan dukungan pemerintah, PSSI, sponsor, dan pihak penyiaran dengan sebaik-baiknya.
Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, PSSI telah melakukan studi banding dengan Jepang dan Jerman.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa kualitas sepakbola suatu negara akan maju jika aspek komersialisasinya tinggi.
Erick Thohir mengambil contoh Jepang yang memiliki pendapatan organisasi sepakbola sebesar US$200 juta dan memiliki fasilitas dan program yang berkualitas.
Begitu pula dengan Jerman, yang memiliki pendapatan liga mencapai lebih dari US$4,2 miliar, menjadikannya liga terbesar kedua setelah Inggris.
Dari sini, Erick Thohir meyakinkan bahwa pendanaan yang kuat akan berdampak pada peningkatan kualitas liga.
Dalam rangka mendukung upaya komersialisasi di musim kompetisi Liga 1 mendatang, Erick Thohir mengungkapkan serangkaian terobosan yang akan diterapkan.