WHO Desak Hentikan Penjualan Obat Batuk SIrup, Angka Korban Meninggal Naik Termasuk di Indonesia

- 24 Januari 2023, 07:02 WIB
Polisi Bidik Perusahaan Farmasi Lain Kasus Gagal Ginjal Akut Sebabkan Ratusan Anak Dijemput Kematian
Polisi Bidik Perusahaan Farmasi Lain Kasus Gagal Ginjal Akut Sebabkan Ratusan Anak Dijemput Kematian /

Baca Juga: 6 Cara Keluar dari Titik Terendah dalam Hidup, Tenangkan Hati dan Buat Aktivitas Jadi Lebih Berarti

Zat yang dimaksud seperti adanya kadar dietilen glikol dan etilen glikol yang tidak seharusnya berada dalam obat sirup anak.

"Campuran ini adalah bahan kimia yang beracun. Umumnya digunakan sebagai pelarut industri dan agen antibeku yang bisa memberikan dampak buruk meski dikonsumsi dalam jumlah kecil. Seharusnya tidak ada dalam obat-obatan," kata perwakilan WHO, dikutip dari laman The Straitstimes.

Hingga saat ini, sudah ada 7 negara yang melaporkan kasus serupa kepada WHO.

Selanjutnya, WHO akan menginstruksikan kepada 194 negara anggotanya untuk segera menjalankan program penghentian jalur distribusi obat batuk sirup.

"Karena ini bukan insiden di satu tempat saja, WHO mengimbau ke semua pemangku kebijakan yang terlibat dalam distribusi perlengkapan medis untuk mengambil tindakan segera dan terkoordinasi," tutur WHO.

Imbauan kepada produsen obat

Akibat dari insiden obat batuk sirup yang sudah merenggut nyawa anak di bawah umur, WHO pun langsung berkoordinasi dengan pihak produsen obat.

Permintaan yang ditawarkan adalah agar produsen hanya membeli bahan mentah dari pemasok yang memenuhi syarat, menguji produk mereka di awal, dan lebih teliti terhadap prosesnya.

Bagian distributor diharapkan untuk memeriksa terlebih dahulu jenisjenis produk yang masuk.

Halaman:

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: The Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x