GOWAPOS - Sistem tanggap bencana China mengalami kerusakan setelah dihantam bencana banjir, kini warga sekitar lokasi bersiap menyelamatkan diri dari bahaya selanjutnya.
Bencana alam hebat sedang menerjang Provinsi Hebei Utara, China dalam beberapa hari terakhir. Bahkan sistem tanggap bencana mengalami kerusakan parah karena air yang meluap hasil dari curah hujan begitu deras selama berminggu-minggu.
Kondisi terkini
Air yang belum juga surut membuat banyak warga tidak dapat kembali ke rumah mereka. Pemerintah Provinsi Hebei Utara menetapkan status darurat bencana alam tingkat II dari sebelumnya tingkat III.
Baca Juga: Instagram Asnawi Mangkualam Banjir Pujian Usai Hentikan Alejandro Garnacho, Netizen: Cek Kantong Wi!
Dampaknya cukup terasa sampai ke Kota Beijing. Pemerintah lokal memberikan peringatan akan potensi tanah longsir di pinggiran kota. Sementara di daerah aliran sungai Hai, titik bertemunya ujung lima sungai di Cina Utara sedang dalam proses evolusi banjir dan uji coba sistem rekayasa pengendalian banjir memasuki ujian paling berat sejak penanganan tahun 1996.
Dikutip dari laman Japan Today, banjir di China bisa memakan waktu hingga satu bulan untuk surut. Kota paling terdampak adalah Zhuozhou,menurut laporan seorang pejabat Departemen Sumber Daya Air.
Kronologi banjir
Sekitar 100 ribu orang di kota barat daya Beijing terpaksa menginggalkan rumah mereka akibat naiknya debit air. Kondisi parah tersebut sebenarnya dipicu oleh topan Doksuri yang menyapu China Selatan pada hari Jumat kemarin.