5 Tips Cegah Sikap Toxic di dalam Keluarga, Nomor 3 Merupakan Langkah yang Bijak Hadapi Masalah

30 Januari 2023, 05:28 WIB
Ilustrasi./Menghindari lingkungan toxic. /Pexels/Keira Burton

GOWAPOS - Berikut 5 tips atau cara mencegah adanya anggota keluarga yang toxic, cegah dari sekarang sebelum masalah semakin besar.

Kata toxic dalam sebuah hubungan saat ini seringkali terdengar. Tidak hanya untuk urusan percintaan, tapi juga sudah masuk dalam ranah keluarga.

Toxic sebenarnya diambil dari istilah ilmu kimia. Para ahli memberikannya untuk menamakan tingkat rusaknya suatu zat apabila dipaparkan pada suatu organisme.

Nampaknya istilah itu diberikan kepada hubungan antar manusia karena ada proses yang serupa.

Baca Juga: Bundesliga Jerman 2022-2023: Karim Adeyemi Rusak Rentetan Tidak Terkalahkan Bayern 04 Leverkusen

Seperti yang dijelaskan oleh majalah Times Amerika Serikat tahun 2018 lalu, bahwa toxic diistilahkan untuk hubungan yang kurang mendukung satu sama lain.

Situasi tersebut akhirnya melahirkan konflik, karena adanya persaingan terus-menerus dan kurangnya rasa kekompakan.

Perasaan yang akan sering ditemukan oleh para anak muda gen Z, di mana isu kesehatan mental sangat diperhatikan.

Posisi keluarga atau orang tua sangat penting untuk menjaga anaknya agar tidak merasa terpapar situasi toxic.

Baca Juga: Hilmansyah Kiper Kuda Terbang dari RANS NUSANTARA Jalani Laga Emosional dengan PSM MAKASSAR

Tapi apabila terlihat ada anggota keluarga yang merasa dirinya sedang dalam situasi toxic, maka perlu melakukan 5 tips berikut ini.

1. Hindari sumber masalah

Jika benar ada sejumlah masalah yang ketika dibahas hanya akan menyudutkan satu atau beberapa anggota keluarga lain, maka sebaiknya dihindari.

Cobalah lebih sering membahas tentang hal-hal yang menyenangkan untuk semua, bukan berdasarkan ego.

Ketika melihat ada satu anggota keluarga yang merasa tersudutkan ketika membahas satu pembahasan, maka rangkul dia sambil mencari tahu masalahnya.

2. Katakan "Tidak" jika kurang setuju

Ketika berada di lingkungan toxic, jangan ragu untuk menolak. Meskipun di dalam hubungan keluarga, ada hak untuk menyatakan keinginan hidup sesuai apa yang dikehendaki.

3. Netralisir pembahasan

Ketika berkumpul dengan semua anggota keluarga, tidak semua hal dapat diutarakan secara terang-terangan.

Karena terkadang ada satu anggota keluarga yang merasa kurang nyaman dengan topik yang dibicarakan dan hanya akan memancing konflik baru.

Sebisa mungkin netralisir pembicaraan dengan hal-hal yang perlu dibahas saja.

4. Coba beradaptasi

Tidak semua orang dapat bertahan dalam hubungan keluarga yang toxic, lalu mengutarakan pendapatnya.

Kadang saat situasi sudah mulai tidak nyaman sama sekali, keluar dari lingkungan keluarga adalah langkah yang diambil.

Tapi alangkah baiknya jika menghadapi situasi itu dan coba untuk beradaptasi. Pahami gerak tubuh dan alur pembicaraan dalam keluarga.

Sehingga dapat terbiasa dengan kondisi yang awalnya kurang menyenangkan atau dapat memotong pembahasan ke arah yang lebih umum.

5. Konsultasi pada ahlinya

Jika situasi toxic dalam keluarga masih sulit untuk diatasi, sebaiknya konsultasi kepada ahlinya.

Bisa dengan mendatangai Psikiater atau ahli Psiolog yang berkaitan dengan masalah tersebut.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: Gramedia

Tags

Terkini

Terpopuler