Beda Metode dengan Kemenag RI, Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Idul Fitri 2023 Jumat 21 April Mendatang

19 April 2023, 17:03 WIB
Ilustrasi penentuan 1 Syawal 1444 H /Muhammadiyah /

GOWAPOS - Bukan sesuatu yang tabuh lagi jika terdapat perbedaan dalam penentuan awal Syawal sebagai hari pertama Idul Fitri, antara Muhammadiyah dan juga Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI.

Muhammadiyah tidak henti-hentinya mengeluarkan pernyataan alasan pihaknya, berbeda dengan pemerintah dalam penentuan Idul Fitri khususnya Idul Fitri tahun ini 2023.

Baca Juga: 6 Perbedaan Idul Fitri dan Salat Idul Adha, Dari Waktunya Sampai Pembacaan Takbir

Seperti diketahui, Muhammadiyah mengumumkan awal Syawal itu ditetapkan dan telah disepakati pada Jumat 21 April, sebagai hari pertama Idul Fitri.

Ketua Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tajdid, Syamsul Anwar menegaskan, penentuannya bukan berdasarkan tinggi hilal, melainkan posisi geometris matahari, bumi, dan bulan (metode hisab/hisab hakiki wujudul hilal).

Metode melihat bulan baru dimulai ketika pada hari ke-29 matahari terbenam memenuhi tiga kriteria secara kumulatif yaitu:

Baca Juga: Muhammadiyah Gunakan Metode Hisab Tentukan Hari Raya Idul Fitri, Ini Penyampaian Prof. Yunahar Ilyas

1. Terjadi ijtima (konjungsi)

2. Konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam

3) Bulan (cakram atasnya) masih berada di atas ufuk saat matahari terbenam. Metode tersebut menunjukkan kepastian, bukan cara tradisional, rukyatul hilal.

Baca Juga: Perbedaan Idul Adha Versi Pemerintah dan Muhammadiyah, Wapres Ma'ruf Amin: Tidak Timbulkan Masalah

Sedangkan Kementerian Agama (Kemenag) RI menerapkan kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yaitu tinggi bulan baru 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat pada menentukan awal bulan Hijriah.

Olehnya itu, kemungkinan besar pemerintah Indonesia akan mengumumkan Syawal pertama pada hari berikutnya, Sabtu 22 April sebagai hari pertama Idul Fitri.***

Editor: Nurjannah Usman

Tags

Terkini

Terpopuler