Network
GowaPos.Com - Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu menyoroti perihal nasib Garuda Indonesia yang sedang pailit.
Said Didu sudah menyampaikan tentang hal ini akan terjadi di Garuda Indonesia pada tahun 2019 lalu. Ia mempridiksi akan terjadi diakibatkan oleh kebijakan yang salah penempatan.
"Sudah saatnya pemerintah mengambil keputusan tegas, dulu saya katakan bahwa keputusan radikal dibutuhkan untuk Garuda," kata Said Didu.
Pertimbangan Said Didu ini melihat dari utang yang dimiliki Garuda Indonesia saat ini sudah mencapai titik membahayakan dan membutuhkan ketegasan dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: Peter Gontha Pertanyakan Sewa Pesawat Garuda yang Dua Kali Lipat: Uangnya Kemana Sih?
"Saya makin menjadi bimbang karena pernyataan dari Kementerian BUMN yang bias. Ini mau menyelamatkan atau membangkrutkan," ujar Said Didu melalui channel YouTube MSD.
Said Didu menilai bahwa pernyataan resmi dari pihak Juru Bicara Kementrian BUMN sangat bias dan juga sebagai representatif pendapat dari Menteri BUMN.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk secara teknis sudah bangkrut meski belum secara legal.
Hal tersebut dikatakan Wamen BUMN Kartika dalam rapat kerja Menteri BUMN dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa, 9 November 2021.
Baca Juga: Peter Gontha Ungkap Kemelut yang Terjadi di Garuda Indonesia: Pernah Dipaksa Tanda Tangan
