MUI Mendapat Tuduhan Telah Disusupi Teroris, KH. Zaitun Rasmin: Manhaj Wasathiyah Kami Sangat Kuat

- 27 November 2021, 12:28 WIB
Wakil Sekretaris Wantim MUI Pusat KH. Zaitun Rasmin
Wakil Sekretaris Wantim MUI Pusat KH. Zaitun Rasmin / Instagram/@supandri19/

GowaPos.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dituduh bahwa telah disusupi gerakan teroris.

Beberapa hari yang lalu, rumor tentang pembubaran MUI sangat kencang dihembuskan oleh para pegiat media sosial.

Bahkan tagar bubarkan MUI, sempat menjadi trending topik Twitter di Indonesia. Sehingga mendorong beberapa pemuka agama untuk bersuara dan menentang rumor tersebut.

Isu itu bermula setelah penangkapan salah satu pengurus MUI pusat yaitu Ahmad Zain An-Najah. Ia ditangkap oleh tim densus 88 antiteror, karena diduga sebagai pelaku teroris.

Para petinggi MUI menentang keras apabila kesalahan personal dikaitkan dengan lembaga tempatnya bernaung.

Baca Juga: Aktor Go Se Won Mengaku Sebagai Aktor Berinisial 'K', yang telah Meninggalkan Mantan Pacarnya saat Hamil

Apalagi MUI selama ini juga turut aktif berperan membantu pemerintah, dalam memberantas aksi terorisme di Indonesia.

Menanggapi dugaan MUI telah disusupi teroris, KH. Zaitun Rasmin selaku Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI Pusat, menyatakan bahwa kasus penangkapan salah satu pengurus MUI tidak bisa menjadi pembenaran bahwa adanya gerakan terorisme di dalam lembaga keislaman terbesar di Indonesia tersebut.

“Ini adalah suatu bentuk penegakan hukum, kepada person-person. Jadi tidak ada kaitannya dengan MUI. Apakah MUI benar-benar disusupi? Saya kira tidak,” kata KH. Zaitun Rasmin, seperti dilansir GowaPos.com di kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, yang diunggah pada 26 November 2021, malam.

KH. Zaitun menegaskan, sebuah institusi tidak bisa dikatakan telah disusupi nilai-nilai yang dianggap melanggar hukum jika sekedar disebabkan oleh satu atau beberapa anggotanya yang melakukan pelanggaran.

Baca Juga: Layangan Putus Tayang Perdana, Langsung Disukai Penonton dan Trending di Sosmed

Ia mengaku jika dalam pemilihan anggota di MUI, menerapkan sistem perekrutan yang sangat ketat untuk masing-masing organisasi masyarakat (ormas) Islam di seluruh Indonesia.

Sehingga sangat sulit sebuah pemikiran ekstrim dan teroris, dapat berkembang biak di dalam MUI.

“Andaikan terbukti (adanya pelaku teroris), maka itu hanyalah satu dari sekian ribu pengurus MUI sehingga tidak bisa dikatakan disusupi. Karena di manapun bisa terjadi,” ungkap KH. Zaitun Rasmin.

Walaupun desakan untuk membubarkan MUI terus meningkat melalui media sosial, KH. Zaitun Rasmin merasa dirinya tidak ingin menerka sosok yang memprovokasi masalah itu.

Baca Juga: Gopi Episode 256 Besok: Paridhi Membuat Kokila Marah, Karena Terus Memaksa Jigar Untuk Menikahinya

Bahkan ia mengatakan jika pengurus lainnya juga tidak begitu berlebihan menanggapi tagar pembubaran MUI yang sempat viral di Twitter.

KH. Zaitun menegaskan bahwa MUI saat ini sudah solid dan sangat kuat, untuk menanggapi isu yang sudah lama dilemparkan kepada mereka.

Itu disebabkan seluruh pengurus dan pimpinan telah memegang teguh prinsip manhaj Wasathiyah atau paham pertengahan dan menerima keberagaman secara terbuka.

“Paling penting kekuatan MUI itu adalah pada manhaj Wasathiyah, yang membuat MUI benar-benar menjadi suatu organisasi yang merah putih dan selalu menjunjung nilai kebangsaan yang sangat tinggi,” kata KH. Zaitun Rasmin.***

Editor: Burhan SM

Sumber: YouTube Indonesia Lawyers Club


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah