Begitupun dengan masalah kafir. Dijelaskan UAS kalau kafir artinya ingkar.
"Jadi siapa saja, yang tidak percaya Nabi Muhammad SAW utusan Allah maka dia disebut kafir. Jadi itu istilah dalam agama kita. Masa kita mau hilangkan istilah-istilah agama, hanya karena takut orang lain tersinggung,"jelas UAS.
Kalau itu dikatakan ajaran ekstremis dan segregasi, UAS tetap akan mengajar dan mengajak sesuai dengan ajaran agama Islam.
Baca Juga: Beredar Video Anak-Anak Jalanan Bersembunyi Ketika Satpol PP Datang, Netizen: Kasihan
Lagipula kata UAS, dirinya merupakan intelektual dan pengajar di sejumlah tempat termasuk di salah satu universitas di Selangor, Malaysia.
Jadi dirinya tidak asal bicara, tapi punya kapabilitas dan kecerdasarn untuk semua itu sehingga tidak bicara sembarangan.***