Presiden Jokowi Umbar Karakteristik Calon Pemimpin Indonesia 2024, Rizal Ramli: Jangan Sibuk Cari Boneka Baru

- 30 November 2022, 06:25 WIB
Rizal Ramli
Rizal Ramli /Instagram.com/@rizalramli.official/

GOWAPOS - Pakar ekonom senior, Rizal Ramli mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait mengumbar karakteristik calon Presiden selanjutnya.

Pada tanggal 26 November kemarin, Presiden Jokowi berkumpul bersama ribuan relawan pendukungnya di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Dalam acara itu, ada banyak pesan politik yang disampaikan oleh Jokowi salah satunya tentang karakteristik calon pemimpin yang harus dipilih oleh rakyat.

Sang Kepala Negara menyebutkan beberapa ciri-cirinya, seperti berambut putih dan wajah berkerut.

Baca Juga: Luis Milla Matangkan Performa Persib Jelang Kembalinya Liga 1, Kondisi Pemain Dipaksa Stabil Dalam 90 Menit

Sontak publik mengaitkan kalimat tersebut dengan sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Dua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu memang akhir-akhir ini sering melakukan pembicaraan begitu intens.

Aksi mengumbar calon Presiden selanjutnya yang dilakukan Jokowi mendapat kritik keras dari pakar ekonom senior Rizal Ramli.

Menurut Rizal, Presiden seharusnya fokus membenahi program-programnya menjelang akhir masa jabatan bukan sibuk menentukan penerus estafet Kepala Negara.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Duo Manchester Bantu The Three Lions Taklukkan Wales dengan Kemenangan Meyakinkan

"Mas Jokowi jangan ngomong gitu-gitu lah. Masa' mas Jokowi sibuk cari "boneka" baru lagi, yang tugasnya hanya buat ngamanin kepentingan oligarki," tuturnya, dilansir dari kanal YouTube Total Politik, yang diunggah 29 November 2022.

Lebih lanjut, Rizal menyebut sosok Ganjar Pranowo di balik maksud perkataan Jokowi saat itu hanyalah seorang politisi yang sibuk pencitraan di media sosial.

Ia pun memaklumi jika dalam satu tahun terakhir nanti masa kepemimpinan Presiden Jokowi akan sedikit melunak dan kurang efektif, dikarenakan turut sibuk mengatur strategi pemenangan Pemilu selanjutnya.

"Saya ingat di masa kepemimpinan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) di tahun 10 mengundang Taipan-Taipan yang biasanya rajin datang ke Cikeas. Itu semua melintir, nggak ada yang mau datang. Stag juga buat SBY. Memang buat Jokowi terlalu cepat untuk bermanuver, masih dua tahun lagi," kata Rizal Ramli.

Meski demikian, menurut mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI 2015 itu, cara Presiden Jokowi mengkampanyekan sebuah nama calon Presiden tidak akan serta merta diikuti oleh seluruh pendukungnya.

Ia mengutip sebuah hasil survei yang menjelaskan bahwa hanya 15 persen pendukung Jokowi akan mendukung nama yang disodorkan oleh orang nomor 1 di Republik Indonesia tersebut.

Bagi Rizal Ramli cara kampanye calon Presiden pilihan Jokowi yang sedang berjalan saat ini tidak begitu efektif karena terlalu banyak menyodorkan nama-nama elit politik sebagai pengganti dirinya.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: YouTube Total Politik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x