GOWAPOS - Bukan sesuatu yang tabuh lagi jika terdapat perbedaan dalam penentuan awal Syawal sebagai hari pertama Idul Fitri, antara Muhammadiyah dan juga Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI.
Muhammadiyah tidak henti-hentinya mengeluarkan pernyataan alasan pihaknya, berbeda dengan pemerintah dalam penentuan Idul Fitri khususnya Idul Fitri tahun ini 2023.
Baca Juga: 6 Perbedaan Idul Fitri dan Salat Idul Adha, Dari Waktunya Sampai Pembacaan Takbir
Seperti diketahui, Muhammadiyah mengumumkan awal Syawal itu ditetapkan dan telah disepakati pada Jumat 21 April, sebagai hari pertama Idul Fitri.
Ketua Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tajdid, Syamsul Anwar menegaskan, penentuannya bukan berdasarkan tinggi hilal, melainkan posisi geometris matahari, bumi, dan bulan (metode hisab/hisab hakiki wujudul hilal).
Metode melihat bulan baru dimulai ketika pada hari ke-29 matahari terbenam memenuhi tiga kriteria secara kumulatif yaitu:
Baca Juga: Muhammadiyah Gunakan Metode Hisab Tentukan Hari Raya Idul Fitri, Ini Penyampaian Prof. Yunahar Ilyas
1. Terjadi ijtima (konjungsi)