"HATAM didasari bahwa hingga hari ini seluruh pulau darat, pulau kecil, pesisir, hingga laut menjadi ruang penaklukan baru bagi bisnis pertambangan. Hari ini juga segelintir elit politisi, pengusaha, hingga pelaku bisnis pertambangan justru menjadi penentu untuk apa ruang-ruang tersebut dan bagaimana caranya ruang-ruang penaklukan tadi akan dikeruk," ujar Muh. Jamil.
Tema HATAM 2023
Kesadaran akan pentingnya mengkampanyekan nasib para masyarakat kelas bawah, terutama para nelayan, petani dan buruh yang terkena dampak buruk dari aktivitas pertambangan di daerahnya, maka pada HATAM tahun 2023, JATAM mengeluarkan tema besar yaitu Kolonialisme Ekstraktivisme.
Tema tersebut semakin yakin untuk mereka bawa sebagai hasil perenungan dan pengamatan di lapangan, terutama jaringan yang menjadi korban dari ekstraktivisme. Bagi Muh. Jamil, model Kolonialisme Ekstraktivisme di bidang perekonomian nasonal telah menimbulkan kerusakan berbagai sektor dan itu sangat berpengaruh dalam produksi dan konsumsi.
"Ekonomi ekstraktivisme ini menciptakan yang biasa kita sebut adalah kesakitan lintas generasi. Karena kerusakan yang diciptakan tidak dapat pulih dengan serta-merta. Setelah tambang nikel, tambang emasnya pergi misalnya, wilayah yang menjadi pusat penambangan tadi tidak akan pulih. Mungkin butuh ratusan tahun, bahkan lintas generasi," katanya.***