JATAMNAS dan WALHI Ungkap Krisis Lingkungan di Lokasi KTT Ke-42 ASEAN di Indonesia, Ini Fakta yang Ditemukan

- 11 Mei 2023, 07:33 WIB
Presiden Joko Widodo sambut tamu kenegaraan KTT ASEAN
Presiden Joko Widodo sambut tamu kenegaraan KTT ASEAN /Foto/BPMI/

GOWAPOS - Dua lembaga pemerhati lingkungan memberikan beberapa fakta krisis lingkungan yang terjadi di lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Indonesia.

KTT ke-42 ASEAN resmi digelar di Labuan Bajo, Indonesia pada 10 Mei 2023. Namun di balik gegap gempita dalam proses perayaannya, terdapat sejumlah tugas rumah bagi pemerintah terkait isu lingkungan di lokasi yang digunakan sebagai tempat pertemuan para pemimpin negara-negara Asia Tenggara.

Konflik di lokasi wisata

Perwakilan dari Jaringan Advokasi Tambang Nasional (JATAMNAS) Ki Bagus Hadikusuma memberikan catatan yang diperolehnya dari lapangan terkait pemilihan Labuan Bajo sebagai lokasi tuan rumah KTT ASEAN di Indonesia.

Baca Juga: Persiapan KTT ASEAN Indonesia Diganggu Isu Kerusakan Lingkungan, Warga: Kami Tidak Diberi Ruang Bersuara

"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah klaimnya ingin mempromosikan lokasi wisata di Labuan Bajo, yang kita tahu berkali-kali konflik vertikal dan konflik horizontal terjadi di Labuan Bajo, di tengah tata kelola industri yang meminggirkan masyarakat lokal," katanya, pada Diskusi Publik daring bertema INDONESIA: EPICENTRUM OF CRISIS, pada 10 Mei 2023 sore.

Labuan Bajo sebelumnya dipilih oleh pemerintah sebagai lokasi wisata premium dan diproyeksikan menjadi salah satu 'Bali baru' dari sepuluh lokasi hasil peninjauan kawasan strategis wisata nasional.

Menurut Bagus, tiidak hanya penetapan Labuan Bajo sebagai kawasan strategis wisata nasional yang memberikan dampak buruk kepada penduduk lokal tapi juga tidak memberikan efek kesejahteraan masyarakat Flores yang wilayahnya digunakan sebagai tuan rumah KTT ke-42 ASEAN.

Halaman:

Editor: Andi Novriansyah Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x