Karena tidak tahan lagi dengan kepedihan cinta, Dewa Indra memutuskan mendapatkan Ahalya dengan akal-akalan. Dewa Indra meyakinkan bulan untuk mengambil bentuk ayam dan membangunkan Resi Gautama jauh sebelum fajar.
Mendengarkan suara ayam berkokok pada pukul 02 pagi, Resi Gautama langsung pergi mandi suci. Dewa Indra kemudian turun ke bumi dengan menyamar sebagai Resi Gautama, dan diam-diam memasuki gubuk.
Dia menuntut Ahalya untuk bercinta dengannya. Ahalya sebagai permaisuri dari yogi yang kuat dan memiliki kekuatan spritual, dan dia yang berdiri di depannya bukanlah suaminya tetapi raja para dewa.
Namun itu membuatnya tersanjung karena dewa agung itu menganggapnya begitu menawan sehingga ia berani menanggung dikutuk oleh dunia, namun datang kepadanya untuk menuntut cintanya.
Ahalya tersenyum padanya, dan tidak tega menolak permintaan Dewa Indra. Dewa Indra mengambil keuntungan dengan merayu Ahalya, menggunakan garis-garis manis untuk memuji bentuk tubuhnya yang indah.
Dia menyerah dan keduanya melakukan dosa. Namun setelah tindakan dosa ini dilakukan, Ahalya sadar kembali dan meminta Dewa Indra segera pergi. Dengan nafsunya yang telah terpenuhi, Dewa Indra sekarang takut dengan kemarahan Resi Gautama, dan dia bergegas keluar.
Tetapi Resi Gautama tiba saat itu dengan pakaiannya yang masih basah, dia melihat mereka sekali dan menyadari semua yang telah terjadi.
Seperti yang ditakutkan kemarahan meledak di wajah sang resi, dan dia dengan cepat mengutuk istrinya, bulan dan juga Dewa Indra.