Network
GOWAPOS - Setelah FIFA menyatakan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, membuat banyak pihak menunjukan reaksi yang beragam.
Beberepa pemain sepak bola tanah air pun, tak sepenuhnya di pihak kontra atas pernyataan resmi yang FIFA keluarkan beberapa hari yang lalu.
Salah satu kiper Borneo FC, Shahar Ginanjar mengutarakan pendapatnya mengenai batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Baca Juga: Pesan Greysia Polii untuk Gregoria Mariska yang Berhasil Tembus Babak Final Spain Masters 2023
Lewat Instagram pribadinya, Shahar Ginanjar mencoba menjabarkan faktor-faktor yang sebenarnya masuk akal terkait batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Kok kalian terlalu fokus kalau Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20? Padahal banyak faktor loh. Jadi, begini kids...
1. Indonesia ditunjuk Host Piala Dunia U-20 pada tahun 2021.
2. Diundur 2 tahun ke tahun 2023, karena masih pandemi.
3. Tapi persiapan infrastruktur masih gitu-gitu aja/kejar tayang.
4. Tragedi Kanjuruhan benda-benda membuka mata dunia kalau "keamanan sepakbola" di Indonesia sangat memprihatinkan.
5. Tragedi serupa seperti di Kanjuruhan, Tragedi Port Said Mesir, itu benar-benar diadili sampai tuntas, bahkan ada yang divonis mati.
6. Pada kasus sidang Kanjuruhan, salah satu pertimbangan hakim mengeluarkan vonis itu karena "arah mata angin yang mengubah gas air mata" sehingga 2 polisi divonis bebas.
7. Tentunya FIFA juga memantau proses sidang Kanjuruhan dong? (Yang digaris bawahi merah).
8. Stadion yang harusnya steril jadi tempat konser.
9. Mendekati drawing masih ada catatan merah saat infeksi venue stadion oleh FIFA.
Baca Juga: Lowongan Kerja PELNI Persero 2023: Butuh Nahkoda dan Kepala Kamar Mesin
10. Munculnya penolakan Israel.
11. Drawing dibatalkan.
12. Boom Nice Try, masuk Piala Dunia lewat jalur tuan rumah saja gagal." tulis Shahar Ginanjar dalam story Instagram pribadinya, sembari menyertakan tangapakn layar mengenai pernyataan FIFA atas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.***
