"Ini saya bukan ancam ya, saya mau bangun klub yang cinta Indonesia juga dong. Kan pemerintah membangun 1,9 triliun loh, kalau klub-klub bisa tidak renovasi sampai 1,9 triliun? bisa tidak klub-klub bikin stadion besar? kan tidak, berarti artinya apa? saling keseimbangan antara pemerintah dan swasta, kan kita harus saling dukung," tambah Erick.
Selanjutnya Erick membandingkan situasi tersebut dengan Persib Bandung, yang juga sempat menahan Beckham Putra untuk mengikuti pemusatan latihan timnas U-23 karena masih harus membela klub.
"Kemarin Persib Bandung, pertama Beckham Putra, ternyata Pak Glen (Sugita) kasih saya terakhir, Merah Putih Pak Glen itu berarti. nah, saya yakin mesti Merah Putih, coba nanti saya telepon," ujar Erick.
Selain menyikapi perihal polemik pemain timnas yang tidak bergabung karena tidak dilepas klub, Erick juga menyampaikan bahwa ia telah berkomunikasi dengan pelatih Shin Tae-yong mengenai timnas U-23 di Thailand.
Erick menyatakan bahwa dari perbincangan dengan pelatih Shin, para pemain sebagian besar berada dalam kondisi baik, meski ada juga yang cedera.
Menteri BUMN ini mengingatkan bahwa timnas U-23 ini jangan terlalu dibebani ekspektasi tinggi, karena Piala AFF U-23 hanya merupakan sasaran antara.
"Di grup kita ada Malaysia dan Timor Leste. Kalau kita bisa juara grup langsung ke semifinal. Kita coba saja. Kalau kita bisa juara grup, kita ke semifinal, kita coba saja tetapi yg mesti diingat teman2 media, ini sasaran antara ya," kata Erick.***