6 Hal yang Harus Dihindari TIMNAS INDONESIA untuk Kalahkan AUSTRALIA, Salah Satunya Jangan Blunder

- 27 Januari 2024, 20:26 WIB
Timnas Indonesia berfoto bersama saat akan melawan Timnas Jepang pada pertandingan penyisihan grup D Piala Asia 2023 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar pada Rabu, 24 Januari 2024.
Timnas Indonesia berfoto bersama saat akan melawan Timnas Jepang pada pertandingan penyisihan grup D Piala Asia 2023 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar pada Rabu, 24 Januari 2024. /ANTARA FOTO/Yusran Uccang/nz /

GOWAPOS - Memastikan lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Timnas Indonesia bersiap melawan Australia yang mengawali pertandingan di fase gugur ini.

Dimana tim yang menang bisa melaju ke babak berikutnya, sedangkan yang kalah harus angkat koper dan kembali ke negaranya. Karena itulah, dua kesebelasan ini harus berjuang memetik kemenangan yang pertandingan akan berlangsung Minggu, 28 Januari 2024 pukul 18.30 WIB.

Berikut ini enam hal yang perlu diperhatian Skuad Garuda untuk meredam Australia, yang dikutip dari tulisan Wina Armada Sukardi, tokoh pers nasional yang juga analis sepak bola yang dimuat antaranews.com

1. Indonesia diharamkan membuat blunder terutama di menit-menit awal. Karena 10 menit awal bakal sangat menentukan hasil akhir.

Baca Juga: Erick Thohir Optimis Timnas Indonesia Bisa Imbangi Australia dan Berikan Kejutan di Piala Asia 2023

Inilah yang harus dihindari para pemain Skuad Garuda sebab kesalahan kecil apapun apalagi blunder, dapat menentukan nasib akhir pertandingan.

Begitun dengan membuat pelanggaran yang tidak perlu, utamanya di kotak penalti. Ini sudah terjadi saat Indonesia langsung tertekan oleh Jepang, begitu di awal pertandingan karena pelanggaran oleh Jordi Amat. Merah Putih kebobolan lewat penalti. Sejak itulah, Jepang menguasai jalannya pertandingan.

Kalau ada kesempatan, pada menit-menit awal ini, Indonesia usahakan membuat gol cepat.

Nah, jika bisa mencuri gol cepat, Australia pasti grogi dan permainan mereka tertekan. Pada saat itulah Indonesia dapat mengusai Australia.

2. Skuad Garuda harus mengantisipasi umpan silang para pemain lawan. Dimana Australia yang merasa di atas angin, kemungkinan bakal menerapkan skema permainan menyerang.

Baca Juga: Kontrak Pelatih Timnas STY Masih Menggantung, Erick Thohir: PR Tambahan Loloskan Timnas U23

Diketahui kalau kesebelasan Australia lebih mirip gaya Eropa, khususnya Eropa Barat. Australia bakal menerapkan permainan simpel, dengan passing-passing efektif.

Dalam laga sebelumnya terlihat kalau Australia kuat dengan umpan-umpan silang dari kanan dan kiri ke muka gawang.

Dimana di depan gawang lawan, mereka sudah stand by beberapa pemain. Dari skema inilah Australia berharap mendulang gol. Pemain belakang kita perlu mewaspadai umpan silang ini.

Untungnya selama Piala Asia 2023, Australia belum memperlihatkan adanya penyerang yang produktif. Bahkan mereka terlihat kesulitan membuat gol. Pertahanan Indonesia harus benar-benar memanfaatkan kebuntuan produktivitas gol Australia ini.

3. Australia terbiasa bermain dengan kekuatan fisik, baik adu bodi maupun dalam perebutan bola. Apalagi mereka didukung dengan pemain yang tinggi besar.

Karena itulah, anak asuhan Shin Tae-yong (STY), harus bersiap menghadapi benturan-benturan keras dan perebutan bola yang mengandalkan fisik.

Baca Juga: Skenario Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023: Imbang, Menang atau Pulang Angkat Koper

Pemain Indonesia tidak boleh mudah jatuh, kalah dalam perebutan bola, ataupun adu nyali lainnya. Jika tidak, Indonesia bakal menjadi "makanan empuk" Australia.

Para pemain Indonesia tidak boleh takut "duel" dengan Australia. Kelincahan pemain Indonesia harus ditekadkan mampu bersaing dengan fisik pemain Australia.

Sebaliknya kalau Indonesia mampu melayani Australia, kemungkinan mereka bakal frustrasi. Situasi ini akan merusak permainan Australia.

Penting disadari bahwa permainan fisik ini jangan diartikan bermain kasar. Justru permainan kasar akan merugikan Indonesia sendiri karena bisa saja mendapat kartu kuning, bahkan merah.

Begitu pula permainan kasar jelas merusak sistem permainan Indonesia. Berani adu fisik, tak sama dengan permainan kasar.

4. Berdayakan kedua sayap Skuad Garuda secara maksimal. Apalagi Indonesia memiliki kemampuan penetrasi ke pertahanan lawan melalui dua sisi sayap yang ada.

Baca Juga: Klasemen Terbaru Piala Asia 2023 Usai Putaran Kedua, Peluang Timnas Indonesia Masih Terbuka

Ini harus dimanfaatkan secara maksimal. Pemain sayap atau yang penyerang yang berada di sayap tidak boleh tergesa-gesa mengoper bola ke tengah, jika belum benar-benar tepat sasaran.

Caranya, dengan menggiring bola lebih dalam mendekati gawang, dan baru lantas mengirim umpan ke depan gawang.

Sebab selain penyerang Indonesia di depan dapat memanfaatkan umpan tersebut, jangan lupa pula kehadiran pemain dari second line ataupun blank spot.

Cara ini akan merepotkan pertahanan Australia yang cenderung kaku dan kurang fleksibel. Indonesia dapat memanfaatkan situasi ini untuk mengambil keuntungan.

Tetapi bukan berarti Indonesia tidak boleh melakukan umpan-umpan terobosan. Selama kesempatan ada, umpan terobosan tetap dapat diandalkan.

5. STY harus memperkuat lini tengah yang menjadi sentral serangan ke lawan. Melawan Australia, lini tengah mutlak harus lancar.

Fungsi "jangkar" harus berjalan efektif. Serangan Australia tidak bakal berjalan baik jika sejak dari area tengah mereka sudah diganggu.

Baca Juga: Kalahkan The Golden Star di Piala Asia 2023, Rangking FIFA Timnas Indonesia Melejit Lima Peringkat

Sebaliknya, jika dibiarkan, para pemain Australia akan leluasa mengobok-obok pertahanan Indonesia.

Sebagaimana tipikal permainan Eropa, organisasi bermain mereka solid. Oleh sebab itu jika di tengahnya "dirusak", mekanisme sistem permainan Australia akan tersendat, sehingga mengurangi ancaman bahaya dari mereka.

Pertandingan nanti, antara lain akan banyak ditentukan siapa menguasai lini tengah.

6. Ini juga penting dimana Indonesia jangan bermain bertahan. Ada beberapa alasan kenapa Indonesia jangan menerapkan sistem bertahan.

Sistem pertandingan ini sistem gugur. Kalah, gugur. Menang, lanjut. Maka tidak ada pilihan lain, kecuali satu kata, menang.

Supaya menang kita tak ada cara lain harus lebih banyak membobol gawang. Bermain bertahan sulit untuk menggapai kemenangan.

Bermain menyerang, tentu tidak berarti mengabaikan pertahanan. Memang dengan pola menyerang, dapat membuka ruang terbuka di pertahanan.

Baca Juga: Menang atas Vietnam di Piala Asia 2023, Erick Thohir Mengaku Puas dan Janjikan Bonus untuk Para Pemain Timnas

Di sinilah peranan sektor tengah mencegah serangan dari lawan langsung menembus pertahanan. Dalam pola menyerang, bagian tengah menjadi penyaring awal dari gempuran lawan.

Pasukan Australia jelas sebuah kesatuan yang tangguh. Meski begitu, melihat tiga penampilan mereka di Piala Asia, Australia bukanlah kesebelasan yang imun terhadap kekalahan.

Mereka juga memiliki sejumlah kekurangan yang rada mencolok. Walaupun selalu menghasilkan gol dalam tiga babak penyisihan, mereka juga selalu kebobolan. Ini menunjukkan Australia mempunyai beberapa kelemahan.

Dengan menerapkan enam hal tersebut, besar peluang Indonesia menaklukkan Australia. Meski begitu, bukan pula sebuah jaminan pasti karena banyak faktor lain yang juga menentukan dalam sebuah laga krusial. ***

 

 

Editor: Subair Pare

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah