GOWAPOS - Pisang Epe Makassar, hidangan tradisional yang memiliki sejarah panjang, terus memikat lidah pecinta kuliner di Sulawesi Selatan.
Dikenal dengan rasa manis pisang yang lezat dan tekstur kenyalnya, Pisang Epe Makassar telah menjadi simbol kuliner kota ini.
Pisang Epe Makassar, yang berarti "pisang yang dipanggang" dalam bahasa setempat, memiliki asal-usul yang dapat ditelusuri hingga zaman Kerajaan Gowa-Tallo pada abad ke-16 hingga ke-19.
Baca Juga: Resep Pisang Epe Makassar, Kuliner Khas Makassar yang Tidak Terpisahkan dari Pantai Losari
Pada awalnya, hidangan ini disajikan eksklusif untuk para bangsawan dan pejabat kerajaan sebagai hidangan istimewa.
Namun, seiring berjalannya waktu, Pisang Epe Makassar semakin populer dan menjadi hidangan yang digemari oleh masyarakat umum.
Proses pembuatan Pisang Epe Makassar melibatkan pemanggangan pisang matang di atas bara api dengan menggunakan alat khusus bernama "anglo".
Alat ini terbuat dari batang pisang yang dibelah menjadi dua dan digunakan untuk menekan pisang pada bara api.
Pisang yang dipilih adalah jenis pisang raja atau pisang tanduk yang memiliki rasa manis alami dan tekstur kenyal.
Setelah dipanggang menggunakan anglo, pisang matang memiliki kulit yang kecokelatan. Pisang ini kemudian dilumuri dengan campuran parutan kelapa dan gula merah cair.
Perpaduan antara manisnya pisang, aroma harum kelapa, dan gula merah menciptakan cita rasa yang menggugah selera.
Pisang Epe Makassar awalnya disajikan dengan sederhana, hanya dalam bentuk potongan pisang panggang yang dilumuri gula merah.
Namun, variasi penyajian Pisang Epe semakin berkembang seiring waktu. Sekarang, hidangan ini sering dilengkapi dengan topping seperti susu kental manis, madu, atau kacang yang digiling halus.
Beberapa penjual juga menawarkan variasi rasa dengan menambahkan taburan cokelat atau keju parut.
Pisang Epe Makassar telah menjadi ikon kuliner Kota Makassar dan semakin dikenal di seluruh Indonesia.
Kini, hidangan ini tidak hanya dijumpai di warung-warung tradisional, tetapi juga menjadi daya tarik utama dalam acara kuliner dan festival makanan di berbagai daerah.
Dalam menghadapi arus modernisasi dan perubahan tren kuliner, Pisang Epe Makassar tetap setia pada akarnya sebagai warisan budaya dan kuliner yang tak ternilai.
Hidangan ini tetap menjadi favorit di kalangan lokal dan terus mempertahankan keaslian rasanya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Pisang Epe Makassar adalah bukti hidup bahwa kelezatan makanan tradisional dapat bertahan dan menjadi bagian penting dari identitas kuliner suatu daerah.
Dengan sejarahnya yang kaya dan cita rasa yang tak terlupakan, Pisang Epe Makassar tetap menjadi warisan kuliner yang patut diapresiasi dan dinikmati oleh semua orang.***